Lokal Asri
5 Destinasi Maldives-nya Alam Indonesia, Rekomendasi untuk Wisata Tropis!
Tak perlu jauh ke luar negeri, 5 ‘Maldives’-nya Alam Indonesia ini tawarkan laut biru kristal, pasir putih, dan liburan tropis mewah.
Penulis:
Fransisca Andeska
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tidak perlu terbang jauh ke Samudra Hindia untuk merasakan sensasi liburan mewah ala Maldives. Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang memesona, menyimpan sejumlah destinasi tropis yang menawarkan pantai pasir putih, laut sebening kristal, dan keindahan bawah laut yang memukau.
Beberapa di antaranya bahkan mendapat julukan “Maldives-nya Indonesia” berkat panorama laut biru kehijauan dan fasilitas wisata eksklusif, seperti lima destinasi wisata berikut ini.
5 Rekomendasi Surga Alam “Maldives-nya Indonesia”
1. Pantai Ora, di Pulau Seram, Maluku Tengah
Di timur Indonesia, tepatnya di Pulau Seram, Maluku Tengah, tersimpan sebuah surga tropis yang memikat hati: Pantai Ora. Dikelilingi air laut sebening kristal dan pasir putih yang bersih, pantai ini kerap disejajarkan dengan keindahan Hawai dan Maldives.
Keindahan bawah laut Pantai Ora begitu memesona. Terumbu karang berwarna-warni bisa dinikmati hanya beberapa meter dari tepi pantai.
Salah satu spot snorkeling favorit berada di samping tebing tinggi yang menyajikan pemandangan bawah laut unik di sekitarnya. Tak jauh dari sini, berdiri pula gagah tebing batu Hatupia yang bisa dijangkau menggunakan perahu.
Pantai Ora berada di kawasan Taman Nasional Manusela dan terletak di antara Desa Saleman dan Desa Sawai, dua desa adat yang menjadi rumah bagi masyarakat suku Alifuru, Hoaulu, dan penduduk asli Pulau Seram lainnya. Kunjungan ke sini bukan hanya tentang menikmati keindahan pantai, tetapi juga menyelami kekayaan budaya lokal.
Untuk menuju Pantai Ora, perjalanan dimulai dari Kota Ambon menuju Pelabuhan Amahai, dilanjutkan perjalanan darat sekitar dua jam menuju Desa Saleman, lalu diteruskan dengan perahu menuju pantai. Meski aksesnya cukup menantang, keindahan yang menanti membuat setiap langkah perjalanan terasa sepadan.
Pantai Ora tidak memungut tiket masuk dan terbuka selama 24 jam, memberi kebebasan bagi wisatawan untuk menikmati pesonanya kapan saja. Perpaduan laut jernih, keindahan alam, dan keramahan budaya menjadikan Pantai Ora layak menyandang julukan “Maldives-nya Indonesia”.
Baca juga: 5 Grand Canyon Khas Alam Indonesia yang Bisa Kamu Jumpai
2. Pulau Maratua, Surga Bahari di Ujung Kalimantan Timur
Pulau Maratua di gugusan Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dikenal sebagai “Maldives-nya Borneo”.
Memiliki laguna berair jernih, pasir putih halus, dan tembok karang alami, Maratua menjadi destinasi favorit para penyelam dunia.
Spot diving terkenal di sini antara lain Turtle Traffic–tempat berkumpulnya puluhan penyu hijau dan penyu sisik, Mid Reef yang dihuni hiu jinak seperti thresher shark dan nurse shark, hingga Eel Garden dan Cabbage Garden yang menyajikan pemandangan terumbu karang menakjubkan.
Selain bawah laut, daratan Maratua menyimpan daya tarik seperti Goa Halo Tabung dengan biaya tiket masuk sekitar Rp20.000, Danau Haji Buang dengan ubur-ubur tidak menyengat, dan pantai berderet pohon kelapa yang menyegarkan mata.
Wisatawan juga bisa menyaksikan kehidupan masyarakat Suku Bajo di desa-desa pesisir, lengkap dengan rumah panggung kayu yang saling terhubung oleh jembatan.
Akses ke Maratua dimulai dengan penerbangan ke Bandara Kalimarau (Berau), lanjut perjalanan darat ke Tanjung Batu, dan menyeberang dengan speedboat sekitar dua jam. Biaya sewa speedboat berkisar Rp80.000-Rp100.000 per orang.
Fasilitas menginap tersedia mulai dari resort dengan kisaran biaya Rp900.000-Rp1.250.000 per malam, hingga homestay warga dengan harga lebih terjangkau, sekitar Rp150.000-Rp350.000 per kamar.
Pulau ini gratis untuk dikunjungi, dan waktu terbaik berkunjung adalah bulan April hingga November saat cuaca cerah dan laut tenang. Dengan pesona alam dan kehidupan bawah lautnya yang kaya, Pulau Maratua menjadi destinasi tropis yang wajib masuk daftar perjalanan berikutnya.
3. Pulau Bawah, Surga Tropis Eksklusif di Kepulauan Anambas
Pulau Bawah di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, adalah surga tropis yang memadukan kemewahan dan kelestarian alam. Terdiri dari enam pulau kecil yang mengelilingi tiga laguna biru dan hamparan 13 pantai berpasir putih, destinasi ini masuk dalam jajaran kepulauan tropis terindah di Asia.
Aktivitas yang bisa dinikmati antara lain adalah kayaking di perairan dangkal, snorkeling di taman laut, scuba diving, trekking di hutan tropis, hingga berlayar menjelajahi pulau-pulau sekitar seperti Pulau Sanggah, Pulau Murbah, Pulau Lidi, dan Pulau Elang.
Kawasan hutan bakau di salah satu sisi pulau juga menjadi habitat biawak dan jalur lintasan anak hiu pada pagi hari, memberikan pengalaman alam yang unik.
Akses menuju Pulau Bawah cukup eksklusif. Wisatawan umumnya terbang menuju Bandara Hang Nadim di Batam, lalu dijemput menggunakan pesawat amfibi milik resort yang akan mendarat langsung di laguna, dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam.
Alternatif lainnya, dari Tanjungpinang di Pulau Bintan, wisatawan dapat naik kapal feri ke Tarempa di Pulau Siantan, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal carter sekitar 4-5 jam menuju Pulau Bawah.
Pulau Bawah dibuka untuk wisatawan sepanjang tahun. Namun sebagai kawasan konservasi internasional, destinasi ini menerima jumlah tamu yang terbatas untuk menjaga kelestarian ekosistemnya. Resort dan fasilitas di sini pun dibangun dengan konsep ramah lingkungan.
Baca juga: 5 Minyak Tradisional dari Alam Indonesia, Khasiatnya Mantap!
4. Pulau Dodola, Morotai
Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, sering disebut sebagai “Maldives-nya Indonesia” berkat air lautnya yang jernih dan pasir putih yang membentang luas. Pulau ini terkenal unik karena terdiri dari Dodola Besar dan Dodola Kecil yang terhubung oleh hamparan pasir air laut surut, menciptakan pemandangan dramatis yang menjadi ikon wisata Morotai.
Spot paling menarik di Pulau Dodola adalah “jalan pasir” alami yang menghubungkan kedua pulau. Saat air surut, wisatawan bisa berjalan kaki di atas hamparan pasir sambil menikmati gradasi biru toska laut di sekitarnya.
Dilansir dari situs resmi Kabupaten Pulau Morotai, rentang waktu air surut di sini cukup lama, yakni antara pukul 10.30 hingga 19.00 WIT, sehingga pengunjung punya banyak waktu untuk menjelajah.
Tidak hanya panorama daratannya yang memikat, perairan Pulau Dodola juga menjadi habitat bagi beragam biota laut. Dikutip dari Kompas.com, salah satunya adalah hiu sirip hitam (blacktip reef shark) yang statusnya hampir terancam punah.
Akses menuju Pulau Dodola dimulai dari penerbangan ke Bandara Leo Wattimena di Morotai. Dari pusat kota Daruba, wisatawan bisa menuju Dermaga Daruba lalu menyeberang menggunakan speedboat sekitar 20-30 menit.
Tiket masuk ke pulau ini berkisar Rp25.000-Rp50.000 per orang tergantung kebijakan pengelola. Untuk waktu terbaik berkunjung ke pulau ini adalah Juni-September, saat ombak lebih tenang dan pasir penghubung pulau tampak sempurna.
5. Pulau Leebong, Belitung
Pulau Leebong, yang terletak sekitar 3 kilometer dari pesisir barat daya Pulau Belitung dikenal sebagai “Surga Tropis ala Maldives”, berkat pasir putihnya yang lembut, laut biru jernih, dan resort eksklusif di tepi pantai.
Pantai Chikas di Pulau Leebong menjadi spot favorit yang terkenal dengan airnya yang dangkal dan jernih, sehingga cocok untuk bermain air atau berenang.
Aktivitas di Pulau Leebong meliputi kayaking, paddle board, snorkeling, bersepeda mengelilingi pulau, hingga sekadar bersantai di hammock sambil menikmati angin laut. Wisatawan juga bisa menjelajahi hutan mangrove dan memotret keindahan alam dari dermaga kayu yang ikonik.
Untuk mencapai Pulau Leebong, wisatawan bisa melakukan penerbangan ke Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Belitung. Dari pusat kota, perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Tanjung Ruu sekitar 20 menit, lalu menyeberang dengan perahu motor cepat sekitar 10-15 menit menuju pulau. Waktu terbaik berkunjung adalah bulan Maret-Oktober saat musim kemarau dan cuaca bersahabat.
Kelima destinasi wisata di atas membuktikan bahwa pesona bahari Indonesia tak kalah menawan dari destinasi tropis dunia dan menawarkan pengalaman liburan yang memadukan keindahan alam, aktivitas seru, dan keramahan lokal.
Melalui inisiatif Lokal Asri, Tribunnews dan Tribun Network mengajak seluruh masyarakat untuk menjelajahi dan merasakan sendiri kemewahan alam nusantara yang tak kalah indah dibanding destinasi dunia, sambil ikut menjaga kelestariannya.
Baca juga: Kenapa Alam Indonesia Disebut Pusat Terumbu Karang Dunia? Ini Faktanya
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
5 Gunung Berbalut Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam Indonesia |
---|
Kemitraan Indonesia - PBB Diperbarui, Siap Dorong Agenda SDGs hingga 2030 |
---|
Penasihat Muda Sekjen PBB, Ada Tokoh Muda Perubahan Iklim Indonesia |
---|
Misteri Segitiga Bermuda Ada di Alam Indonesia? Perairan Masalembo Namanya! |
---|
6 Geopark Alam Indonesia yang Mendunia, Dapat Pengakuan dari UNESCO! |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.