Kamis, 2 Oktober 2025

Tarif Tiket Masuk Borobudur

Sempat Diusulkan Rp750 Ribu, Kini Harga Tiket Candi Borobudur Diperkirakan Paling Mahal Rp150 Ribu

Pemerintah dan pengelola Candi Borobudur merencanakan harga tiket masuk Borobudur di kisaran Rp100 ribu hingga Rp150 ribu untuk wisatawan nusantara.

Fineartmerica
Candi Borobudur. Harga tiket yang saat ini dikaji pemerintah dan pengelola Candi Borobudur yaitu di kisaran Rp100 ribu hingga Rp150 ribu untuk wisatawan nusantara (wisnus). Sedangkan untuk wisatawan mancanegara direncanakan harga tiketnya ke depan sebesar Rp500 ribu. 

Harga Tiket Rp750 Ribu Batal

Sebelumnya, pemerintah tidak jadi menaikkan harga tiket naik ke atas stupa Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu per orang bagi wisatawan lokal dan turis asing 100 dolar AS.

Baca juga: Tarif Tiket Borobudur Batal Naik, Ketua Komisi X DPR Apresiasi Presiden Jokowi

Hal itu merupakan hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas mengenai destinasi wisata Borobudur bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di Istana Kepresiden, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

“Arahnya pak presiden tapi ini enggak tahu saya berwenang atau enggak karena itu kan Pak Luhut. Jadi intinya tidak ada kenaikan tarif. Masih pelajar SMA ke bawah itu Rp5 ribu,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Hanya saja kata Basuki, pemerintah melalui BUMN pengelola Borobudur akan membatasi wisatawan yang akan naik ke Stupa Borobudur.

Selain itu, pengelola juga akan menyediakan pemandu dan alas kaki bagi pengunjung yang akan naik stupa.

“Juga ada alas kaki disediakan engga boleh pakai sepatu karena itu mengikis batuan. Jadi memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas,” tuturnya.

Hanya saja Basuki belum tahu kapan kebijakan tersebut akan berlaku.

Lebih detilnya akan disampaikan oleh Menter Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Komersialisasi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyampaikan, kenaikan harga tiket menjadi Rp 750.000 itu sebagai bentuk komersialisasi, bukan upaya konservasi sebagaimana dikemukakan.

Pasalnya, kenaikan tiket sangat tinggai sehingga diperkirakan hanya orang kaya yang mampu membelinya.

"Kalau memang untuk kepentingan konservasi dan menyelamatkan Candi Borobudur, kan bisa dengan pembatasan kapasitas saja sudah cukup. Tidak perlu dengan tarif selangit," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, Senin (6/6/2022).

"Kalau tarifnya selangit seperti ini, itu bukan untuk kepentingan konservasi, tapi untuk kepentingan komersialisasi. nanti hanya orang kaya saja yang bisa masuk," sambung dia.

Menurutnya, jika manajemen Candi Borobudur memerlukan biaya operasional yang tinggi untuk melakukan konservasi candi, seharusnya dapat dilakukan dengan cara lain bukan dengan menaikan tarif tiket.

Baca juga: GIPI Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Sebelum Naikkan Harga Tiket Borobudur Jadi Rp 750 Ribu

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved