Kamis, 2 Oktober 2025

UNESCO Tetapkan Kaldera Toba Sebagai Geopark Global Baru, Ini 4 Geopark Lain yang Ada di Indonesia

Geopark lain yakni Geopark Batur, Geopark Ciletuh, Geopark Gunung Sewu, dan Geopark Rinjani Lombok

Penulis: Larasati Dyah Utami
Dok KBRI Paris
Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyepakati Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Selasa (07/07/2020). 

Geopark Cileuteuh, Jawa Barat

Ciletuh - Palabuhanratu UNESCO Global Geopark terletak di pulau Jawa, di sebelah barat Kabupaten Sukabumi Indonesia.

Dilansir dari situ UNESCO, Geopark ini terletak di perbatasan zona aktif tektonik: zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, yang terus menyatu pada 4 mm / tahun.

Daerah ini ditandai oleh keanekaragaman geologi langka yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga zona: zona subduksi batuan terangkat, lanskap Dataran Tinggi Jampang dan pergeseran zona magmatik kuno dan evolusi busur muka.

Bukti untuk proses subduksi yang serupa yang terjadi selama zaman Kapur (145-66 juta tahun lalu) ditemukan di daerah Ciletuh dalam bentuk formasi batuan yang disimpan dalam parit subduksi yang dalam.

Formasi batuan ini terdiri dari ophiolite, metamorf, batuan sedimen dalam, dan kompleks mélange dan dikenal sebagai formasi batuan tertua di permukaan Jawa Barat. Di Oligosen-Miosen Awal (sekitar 23 hingga 15 juta tahun yang lalu), daerah tersebut mengalami peningkatan dan membentuk Dataran Tinggi Jampang.

Proses tektonik selama Miosen-Pliosen (5-8 juta tahun yang lalu) menyebabkan keruntuhan gravitasi bagian dari Formasi Jampang, membentuk morfologi amfiteater alami berbentuk sepatu kuda terbesar di Indonesia dan serangkaian air terjun.

Daerah ini juga dapat digambarkan sebagai 'tanah pertama Pulau Jawa bagian barat'. Proses pelapukan dan abrasi mempengaruhi beberapa formasi batuan dan menghasilkan formasi unik batuan berbentuk hewan.

Sejak Pleistocene (2,5 juta tahun yang lalu hingga baru-baru ini), aktivitas gunung berapi telah bergeser ke utara, menghasilkan sumber mata air panas, air mancur panas, dan panas bumi di wilayah utara.

Geopark Gunung Sewu, Jawa Timur

Terletak di Pegunungan Selatan Jawa Timur, Gunung Sewu UNESCO Global Geopark memanjang timur-barat sepanjang 120 kilometer.

Zona depresi yang ditempati oleh gunung berapi aktif Merapi dan Lawu membatasi bagian utara, sedangkan selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Daerah itu, pada ketinggian antara 5 m dan 700 mdpl, memiliki jajaran gunung batu Paleogen Atas dan ribuan bukit batu kapur yang lebih muda.

Dilansir dari website UNESCO, Gunung Sewu UNESCO Global Geopark adalah lanskap karst tropis klasik di bagian tengah selatan Pulau Jawa yang terkenal di dunia, dan didominasi oleh batu kapur.

Batu kapur tersebut berumur Neogen dan terdiri dari facies klastik berkapur-tufa (formasi Oyo dan Kepek) serta fasies terumbu (formasi Wonosari). Batuan Oligosen Akhir hingga Miosen Awal sedimen asal vulkanik, vulkanik, dan laut mendasari batuan kapur ini. Endapan sungai dan danau kuarter mewakili unit termuda.

Baca: Kaldera Toba Masuk Dalam 16 UNESCO Global Geopark Baru

Masih ada aktivitas tektonik di wilayah ini karena Gunung Sewu terletak di depan zona subduksi aktif antara Samudra Hindia, Australia, dan lempeng Eurasia.

Peningkatan secara aktif terjadi sejak 1,8 juta tahun dan menghasilkan teras sungai yang sangat terlihat di lembah kering Sadeng serta teras pantai di sepanjang pantai selatan Global Geopark UNESCO.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved