Akademisi: Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Utama Industri Digital Kreatif Global
Film Jumbo adalah bukti bahwa teknologi bisa menjadi media luar biasa untuk mengekspresikan seni.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia memiliki potensi besar di sektor animasi dan media digital.
Namun untuk bersaing di tingkat global, dibutuhkan lebih banyak talenta muda yang tak hanya kreatif, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Direktur Binus Malang, Robertus Tang Herman, menekankan pentingnya mencetak generasi Digital TechnoPreneur, yakni individu yang tidak hanya memiliki ide kreatif, tetapi juga mampu mengembangkan dan memasarkan karyanya melalui teknologi digital.
Baca juga: Penguatan Literasi Digital Sejak Dini Tingkatkan Daya Saing Bangsa di Masa Depan
“Tantangannya adalah bagaimana mencetak Digital TechnoPreneur—generasi yang tidak hanya punya ide, tapi juga bisa mengeksekusi dan membawa karyanya ke pasar global,” ujar Tang dalam acara Nonton Bareng film animasi Jumbo.
Dikatakan Tang, pihaknya berkomitmen membangun ekosistem pendidikan yang mendukung pengembangan talenta digital melalui pendekatan lintas disiplin.
Mahasiswa dibekali keterampilan teknis sekaligus pola pikir kewirausahaan agar siap menghadapi tantangan industri masa depan.
Salah satu contoh nyata dari kolaborasi antara kreativitas, teknologi, dan semangat kewirausahaan adalah film animasi Jumbo.
Film ini melibatkan alumni Binus University, termasuk Hana Afifah, yang berperan sebagai Production Manager dan lulusan School of Design.
“Film Jumbo adalah bukti bahwa teknologi bisa menjadi media luar biasa untuk mengekspresikan seni. Kami ingin mahasiswa berani menggabungkan kreativitas dan digitalisasi untuk menghasilkan karya bernilai tinggi,” ujar Hana.
Baca juga: Transformasi Digital Sektor Kesehatan: Jakarta Pionir AI Talent Management di Indonesia
Menurut Tang Herman, keberhasilan film Jumbo menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kapasitas besar untuk menciptakan karya kelas dunia—asal mendapat dukungan dan ruang berekspresi yang memadai.
“Kami ingin menginspirasi mahasiswa agar percaya diri menapaki industri kreatif digital. Jumbo adalah bukti bahwa karya anak bangsa bisa bersaing secara global,” tambahnya.
Tang juga meyakini bahwa Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam industri digital kreatif global, asalkan semangat inovasi terus ditumbuhkan sejak dari bangku kuliah.
“Kuncinya adalah membangun semangat inovasi sejak dari kampus. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mencetak lebih banyak kreator digital masa depan,” pungkasnya.
Film Merah Putih One For All Bertahan di Bioskop Meski Sepi Penonton, Kok Bisa? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Ini Prosedur Panjang Film Sebelum Tayang di Bioskop, Animasi Merah Putih One for All 'Istimewa' |
![]() |
---|
Sedang Trending di Medsos: Film Merah Putih One For All Dihujat, Bupati Pati Dimakzulkan? |
![]() |
---|
Hanung Bramantyo Sebut Film Merah Putih One For All Belum Selesai Dikerjakan, tapi Dipaksa Tayang |
![]() |
---|
Perasaan Terdalam Mpok Alpa untuk Anak-anaknya, Mendengarnya Bikin Pilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.