Sutradara Sampai Asam Urat Bikin Merah Putih One For All: Kami Serius Lho Produksi Film Ini
Sutradara film Merah Putih One For All mengaku sampai asam urat dalam proses menggarap film animasi tersebut.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Endiarto, sutradara film Merah Putih One For All mengaku sampai mengalami masalah kesehatan ketika memproduksi film animasi tersebut.
Endiarto sendiri merupakan Chief Executive Officer (CEO) Perfiki Kreasindo, rumah produksi yang menaungi film Merah Putih One For All.
Rumah produksi ini di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, yang beralamat di Jl H R Rasuna Said No.22 Kavling C, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, merupakan sebuah lembaga nirlaba yang fokus mengembangkan perfilman nasional.
Sementara film Merah Putih One For All merupakan film animasi yang mulai tayang di bioskop pada, Kamis, 14 Agustus 2025 lalu, beberapa hari menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).
Endiarto mengaku mengalami asam urat lantaran proses memproduksi film tersebut.
Hal itu juga lantaran dirinya dan tim yang serius menggarap film bertema nasional tersebut.
"Ini kami buat dengan serius lho saya sampai kena asam urat karena makan nasi goreng terus," ujarnya mengutip tayangan Dua Sisi yang ditayangkan kanal Youtube tvOneNews.
Pihaknya juga mengatakan kualitas yang tersaji dalam film Merah Putih One For All memang awalnya bertujuan hanya untuk berkontribusi dalam HUT ke-80 RI bukan untuk komersil.
"Ini serius kami buat, hanya kenapa begini (kualitas film) karena dari awal target kita bukan festival dan komersil, untuk memeriahkan HUT RI itu kontribusi kami," imbuh Endiarto.
Sinopsis, Trailer hingga Kritik Tajam
Baca juga: Komentar Hanung Bramantyo Usai Nonton Film Animasi Merah Putih: One For All: Ada Proses Gak Jujur
Mengutip laman m.21cineplex.com, berdasarkan sinopsisnya film Merah Putih One For All awalnya mengisahkan aksi semangat warga desa menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.
Sekelompok anak terpilih menjadi "Tim Merah Putih" untuk menjaga bendera pusaka yaitu bendera yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus tiap tahunnya.
Namun 3 hari sebelum upacara, bendera itu hilang, delapan anak dari berbagai latar belakang budaya, Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa, bersatu dalam misi heroik: menyelamatkan bendera merah putih pusaka yang hilang secara misterius.
Trailer film ini sudah dipublikasikan oleh channel YouTube Perfiki TV, CGV Kreasi, dan Historika Film.
Alih-alih mendapat sanjungan, film ini malah dibanjiri kritik tajam hanya beberapa hari sebelum penayangannya secara serentak di layar lebar pada 14 Agustus 2025.
Sumber: TribunSolo.com
Joe Taslim Sebut Film The Raid Jadi Pembuka Jalan Aktor Indonesia Mendunia |
![]() |
---|
Aktor Joe Taslim Akui Belum Cukup Ilmu Jadi Sutradara Film |
![]() |
---|
Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih, Dibintangi Mikha Tambayong, Tayang 25 September 2025 |
![]() |
---|
Sinopsis Film Jadi Tuh Barang, Dibintangi Beby Tsabina hingga Ge Pamungkas, Tayang 18 September 2025 |
![]() |
---|
Legislator Gerindra: Tak Ada yang Salah soal Video Prabowo, Bioskop Bagian dari Ruang Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.