Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ungkit Kekuatan Uang, Donald Trump Bakal Hadapi Perlawanan Sengit Raja Yordania Soal Gaza

Yordania kini berada di titik didih karena sudah banyak menampung pengungsi. Lamaran Trump yang mengungkit soal uang akan membuat Raja Abdullah marah.

jn/screencapture
LATIHAN MILITER - Raja Yordania, Abdullah II, menghadiri latihan militer yang diselenggarakan Korps Artileri Kerajaan pada Senin (9/9/2024). Raja Yordania dilaporkan akan bertemu Presiden AS, Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (11/3/2025) di mana dia akan menghadapi argumen Trump yang mendesak Yordania menampung pengungsi Palestina dari Gaza. 

Banyak penduduk asli Yordania menyalahkan gelombang pengungsi atas tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di negara asal mereka.

Sebuah bank makanan di dekat masjid di pusat kota Amman memberi tahu BBC kalau mereka membagikan 1.000 makanan sehari.

Imad Abdallah dan temannya Hassan, pengungsi yang ada di Yordania -keduanya buruh harian yang sudah tidak bekerja selama berbulan-bulan- mengakui kalau situasi di Yordania memang makin susah.

"Situasi di Yordania dulunya baik-baik saja, tetapi ketika terjadi perang di Irak, keadaan menjadi lebih buruk, ketika terjadi perang di Suriah, keadaan menjadi lebih buruk, sekarang terjadi perang di Gaza, keadaan menjadi jauh lebih buruk," kata Hassan.

"Setiap perang yang terjadi di dekat kita, keadaan kita menjadi lebih buruk, karena kita adalah negara yang membantu dan menerima orang," tambahnya.

Imad lebih blak-blakan, khawatir tentang memberi makan keempat anaknya.

"Orang asing datang dan mengambil pekerjaan kami," katanya.

"Sekarang saya sudah empat bulan tidak punya pekerjaan. Saya tidak punya uang, tidak punya makanan. Jika orang Gaza datang, kami akan mati," ujarnya.

Raja Abdullah II dari Yordania (tengah) bersama putranya, Hussein (paling kanan)
Raja Abdullah II dari Yordania (tengah) bersama putranya, Hussein (paling kanan) (Instagram @alhusseinjo)

Pesan Tegas Raja Abdullah ke Donald Trump

Yordania memang menolak tegas seruan untuk menampung jutaan warga Gaza. Namun, Yordania juga mendapat tekanan dari sekutu militer utamanya, AS. 

Trump telah menangguhkan bantuan AS senilai lebih dari $1,5 miliar per tahun.

Dan banyak di sini bersiap menghadapi konfrontasi yang semakin meningkat antara presiden AS yang baru dan para pemimpin politik mereka sendiri, yang saling membalas.

Jawad Anani, mantan wakil perdana menteri yang dekat dengan pemerintah Yordania, mengatakan pesan Raja Abdullah kepada Donald Trump di Gedung Putih pada hari Selasa akan sangat jelas

"Kami menganggap segala upaya oleh Israel atau pihak lain untuk mengusir orang-orang dari rumah mereka sendiri di Gaza dan Tepi Barat sebagai tindakan kriminal. Namun segala upaya untuk mendorong orang-orang tersebut ke Yordania akan sama saja dengan deklarasi perang," kata dia.

Bahkan jika warga Gaza ingin pindah secara sukarela, untuk sementara, sebagai bagian dari rencana Timur Tengah yang lebih luas, katanya, kepercayaan tidak ada di sana.

"Tidak ada kepercayaan," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved