Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ungkit Kekuatan Uang, Donald Trump Bakal Hadapi Perlawanan Sengit Raja Yordania Soal Gaza

Yordania kini berada di titik didih karena sudah banyak menampung pengungsi. Lamaran Trump yang mengungkit soal uang akan membuat Raja Abdullah marah.

jn/screencapture
LATIHAN MILITER - Raja Yordania, Abdullah II, menghadiri latihan militer yang diselenggarakan Korps Artileri Kerajaan pada Senin (9/9/2024). Raja Yordania dilaporkan akan bertemu Presiden AS, Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (11/3/2025) di mana dia akan menghadapi argumen Trump yang mendesak Yordania menampung pengungsi Palestina dari Gaza. 

Singgung Kekuatan Uang, Donald Trump Hadapi Perlawanan Sengit Raja Yordania Soal Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bicara soal seruannya mengosongkan Gaza dengan memindahkan warganya ke lokasi lain demi pembangunan wilayah yang hancur karena agresi militer Israel tersebut.

Dalam pernyataannya, Senin (10/2/2025), Trump menyinggung kekuatan uang terhadap Mesir dan Yordania, agar mau menampung jutaan warga Gaza saat direlokasi.

Baca juga: Donald Trump Akan Paksa Mesir dan Yordania Tampung Pengungsi Gaza yang Terusir Agresi Israel

Trump yakin bisa membuat kesepakatan dengan Yordania dan Mesir mengenai Gaza karena AS telah memberikan kedua negara tersebut bantuan miliaran dolar AS.

"Mereka (Yordania dan Mesir) sudah mengambil (mendapat) miliaran dolar dari Amerika Serikat," kata Trump dilansir Khaberni, Selasa (11/2/2025).

Trump dalam pernyataan kepada Fox News, mengatakan kalau warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali.

Hal ini merujuk pada rencana Trump yang menyerukan AS mengambil alih Jalur Gaza.

Perlawanan Sengit Raja Yordania

Atas maksudnya tersebut, Donald Trump diperkirakan akan menghadapi perlawanan sengit dari Raja Yordania Abdullah di Gedung Putih, Selasa (11/2/2025) saat keduanya bertemu, BBC melaporkan.

Ini adalah pertemuan pertama mereka sejak presiden AS tersebut mengusulkan pemindahan penduduk Gaza ke Yordania.

Baca juga: Masih Tergantung Israel, Yordania-Mesir Hadapi Bahaya Besar Berani Tolak AS untuk Tampung Warga Gaza

Yordania, sekutu utama AS, berada dalam dilema besar terkait situasi di Gaza. Di satu sisi, mereka harus menjaga hubungan dan kepentingan militer dan diplomatik terhadap AS dan sekutunya, termasuk Israel.

Di satu sisi, warga Yordania secara masif menyatakan dukungan untuk Palestina.

"Garis-garis patahan tersebut, yang telah diuji oleh Perang Gaza, sedang didorong ke titik puncaknya oleh rencana Trump untuk perdamaian Gaza," tulis ulasan BBC.

Baca juga: Benarkah Yordania Lindungi Israel? Dilema Kerajaan Hashemite, Nikmati Bantuan AS, Target Empuk Iran

Trump diketahui telah menjelaskan lebih lanjut desakannya agar warga Gaza dipindahkan ke Yordania dan Mesir, dengan mengatakan kepada pembawa berita Fox News bahwa mereka tidak akan memiliki hak untuk kembali ke rumah – sebuah visi yang, jika dilaksanakan, akan melanggar hukum internasional.

Pada Senin, Trump juga mengancam akan menahan bantuan ke Yordania dan Mesir jika mereka tidak menerima pengungsi Palestina.

Baca juga:  Masih Tergantung Israel, Yordania-Mesir Hadapi Bahaya Besar Berani Tolak AS untuk Tampung Warga Gaza

Warga Yordania Keturunan Gaza

Perlu dicatat, beberapa penentang paling keras pemindahan warga Gaza ke Yordania adalah warga Gaza yang telah pindah ke Yordania sebelumnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved