Selasa, 30 September 2025

FIFA Matchday

Biang Kerok Jebloknya Performa Timnas Thailand, Sang Dirtek Bandingkan dengan Nasionalisme Jepang

Tak bisa dipungkiri bahwa performa Timnas Thailand dalam beberapa waktu terakhir tampak mengalami penurunan.

Penulis: Dwi Setiawan
AFP/ROSLAN RAHMAN
Pemain Timnas Thailand Chanathip Songkrasin (ketiga dari kanan) merayakan golnya pada leg pertama pertandingan final sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Timnas Indonesia dan Timnas Thailand di Stadion Nasional Singapura. Rabu (29/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP) 

Hasilnya, Thailand dibantai Georgia dengan skor telak nan memalukan yakni delapan gol tanpa balas.

Hasil lebih baik didapatkan Thailand saat bertemu Estonia dimana kedua tim bermain imbang 1-1.

Melihat rentetan hasil yang diperoleh Thailand memang tidak terlalu memihak kepada tim besutan Mano Polking.

Lebih dari itu, tak sedikit pihak yang memandang hasil tersebut juga dibarengi dengan menurunnya performa pemain pilar Thailand.

DERBI SUNGAI MEKONG - Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan (kiri) ditekel pemain Timnas Vietnam Nguyen Cong Phuong pada pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Vietnam dan Thailand di National Stadium, Singapura, 23 Desember 2021. (Foto: Roslan RAHMAN / AFP)
DERBI SUNGAI MEKONG - Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan (kiri) ditekel pemain Timnas Vietnam Nguyen Cong Phuong pada pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Vietnam dan Thailand di National Stadium, Singapura, 23 Desember 2021. (Foto: Roslan RAHMAN / AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Mulai usangnya usia generasi emas Thailand dipandang menjadi salah satu faktor menurunya performa tim tersebut.

Bagaimana tidak, pemain pilar seperti Theerathon Bunmathan, Chanathip Songkrasin, Teerasil Dangda hingga Sarach Yooyen kini sudah berkepala tiga.

Selain itu, ada masalah klasik lain yang ternyata juga mewarnai mulai menurunnya performa pemain Thailand.

Hal itu diungkapkan oleh Masatada Ishii yang berstatus sebagai Direktur Teknik alias Dirtek Timnas Thailand.

Masatada Ishii memandang jebloknya performa Thailand dalam beberapa waktu terakhir lantaran masalah pemanggilan skuad.

Tak sedikit pemain yang enggan memenuhi panggilan Mano Polking ketika Thailand bermain di FIFA Matchday.

Ia pun langsung membandingkan dengan kondisi negaranya sendiri (red: Jepang) dimana para pemain siap berkorban ketika dipanggil pelatih membela timnas.

Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Ho Tan Tai pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Vietnam dan Timnas Thailand di National Stadium, Singapura, Minggu . (26/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP)
Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Ho Tan Tai pada pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Vietnam dan Timnas Thailand di National Stadium, Singapura, Minggu . (26/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

"Di Thailand, beberapa pemain dipanggil namun menolak untuk pergi dan lebih memilih istirahat," ujar Masatada Ishii via Think Curve.

"Beda dengan Jepang, mewakili tim nasional merupakan suatu kehormatan besar,"

"Meskipun cedera, kamu tetap ingin pergi (membela tim nasional," jelasnya.

Berdasarkan pernyataan Direktur Teknik tersebut, jebloknya performa Thailand nyatanya salah satunya karena faktor dari pemainnya sendiri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved