FIFA Matchday
Kekalahan Pilu Inggris dari Senegal, Thomas Tuchel Jadi Bahan Ledekan Suporter
Kekalahan Inggris atas Senegal dalam laga persahabatan menimbulkan perdebatan soal kesiapan anak asuh Thomas Tuchel untuk Piala Dunia 2026.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Inggris atas Senegal dalam laga persahabatan FIFA Matchday menimbulkan spekulasi mendalam. Seberapa kuat tim asuhan Thomas Tuchel itu berkiprah di Piala Dunia 2026 mendatang.
Tak dipungkiri, ketika bermain di City Ground Stadium, timnas Inggris harus menelan malu karena dikalahkan Senegal dengan skor 1-3.
Inggris boleh unggul lebih dulu berkat gol Harry Kane pada menit 7, tetapi Senegal mampu membalas tiga gol lewat permainan atraktif dari direct pass.
Umpan terobosan dan conter attact tim besutan Pape Thiaw begitu mematikan sehingga membuat Inggris tak berdaya karena kesalahan yang mereka hasilkan.

Hasil tersebut menjadi headline di berbagai media cetak Inggris yang menyoroti penampilan menyedihkan skuad The Three Lions.
'Menyedihkan', 'Di sini hanya untuk dicemooh', 'Tidak ada yang bisa disyukuri'," menurut Daily Express Sport, The Times, dan The Daily Telegraph dilansir BBc.
Menurut laporan Phil McNulty dari BBC Sport, badai ejekan terdengar dari para suporter Inggris untuk Thomas Tuchel dan anak asuhnya saat peluit akhir dibunyikan wasit.
Baca juga: Cetak Gol Debut Bersejarah Bersama Timnas Inggris, Wonderkid Arsenal Buat Thomas Tuchel Terpikat
Konteks laga tersebut mungkin memang hanya persahabatan, namun dengan penampilan yang buruk telah menyisakan banyak pertanyaan menjelang Piala Dunia 2026.
Seberapa siap Inggris akan bersaing dengan negara lainnya.
Gelandang The Three Lions, Morgan Gibbs-White mengatakan pada Football Daily, kekalahan melawan Senegal adalah hasil yang mengecewakan dari permainan mereka.
"Sangat mengecewakan," bebernya.
"Kita mengecewakan diri sendiri, mengecewakan negara, dan nama baik tim. Itu sungguh tidak baik."
"Rasanya setelah kami tertinggal 2-1, saat itulah kami mulai bermain. Saat itulah kami mulai memiliki kebebasan dan mencoba melakukan sesuatu dalam permainan."
"Seharusnya, kami memulai permainan seperti itu sejak awal dan memanfaatkan peluang kami miliki," jelasnya.
Bagi Senegal, kemenangan pada malam itu di City Ground terasa istimewa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.