Minggu, 5 Oktober 2025

Super Pandit

Manfaatkan Situasi Pelik Chelsea, Bagaimana Jika Man United Bajak Thomas Tuchel dari The Blues?

Dengan CV mentereng Tuchel, jelas United yang sedang haus akan trofi memiliki siasat untuk membajaknya dari Chelsea yang diambang kehancuran.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
AFP/GLYN KIRK
Pelatih Chelsea asal Jerman, Thomas Tuchel melakukan selebrasi usai timnya memenangi laga lanjutan Liga Inggris antara Crystal Palace melawan Chelsea di Stadion Selhurst Park, London Selatan, Inggris, Sabtu (19/2/2022) malam WIB. Pertandingan berakhir dengan skor 0-1 (0-0) untuk kemenangan Chelsea berkat gol semata wayang Hakim Ziyech di ujung laga (89'). AFP/GLYN KIRK 

Satu tahun setelahnya, tepatnya ditahun 2018, Thomas Tuchel direkrut oleh Paris Saint-Germain  guna menggantikan Unai Emery yang dianggap gagal.

Di Paris, Tuchel berhasil menyumbangkan enam piala Prancis dan dua gelar Ligue 1.

Tuchel juga sukses membawa PSG ke final Liga Champions 2020 untuk pertama kalinya.

Namun, keputusan mengejutkan dilakukan oleh manajemen PSG dengan memilih memecat Tuchel di tengah musim 2021 untuk digantikan oleh Mauricio Pochettino.

Karir gemilang Tuchel bersama Chelsea dimulai hingga sekarang

Roman Abramovich pada akhirnya memutuskan untuk memecat Frank Lampard, Imbas dari inkonsistensinya The Blues yang berada di peringkat ke-7 Liga Inggris.

Tak menunggu lama, pada Januari 2021, Thomas Tuchel ditunjuk untuk menjadi nahkoda baru Chelsea, pelatih asal Jerman itu dikontrak 18 bulan oleh The Blues dengan opsi perpanjangan satu musim.

Tuchel sukses membuat para pemain Chelsea mampu mengimplementasikan taktik yang diusungnya.

Tuchel mampu membangun The Blues menjadi tim yang kuat dalam bertahan dan menyerang, Lewat skema 3-4-3 dengan adaptasi 3-4-2-1 dan 3-5-2.

Lewat skema itu juga, Tuchel sukses membawa The blues lolos ke partai final Liga Champions sekaligus menjuarainya.

Reaksi Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel berlatar depan ekspresi pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte pada laga semifinal Carabao Cup, pekan kedua Januari 2022 silam.
Reaksi Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel berlatar depan ekspresi pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte pada laga semifinal Carabao Cup, pekan kedua Januari 2022 silam. (Tangkap Layar/Photo by Shaun Botterill/Getty Images)

Contoh paling nyata dari skema itu adalah ketika Chelsea mempermalukan Manchester City di final Liga Champions 2021.

Tuchel berhasil mementahkan strategi Pep Guardiola dengan menutup rapat lini tengah.

Pelatih berusia 48 tahun itu juga menggunakan taktik man marking yang agresif.

Taktik ini sengaja dipilih Tuchel karena ia ingin para pemain Chelsea terus bergerak menempel lawan ketika memasuki area tengah.

Hal itulah yang membuat City kewalahan menembus pertahan The Blues dan tak mampu mencetak satu gol pun selama dua babak.

Cara Tuchel menyerang adalah dengan menarik Mason Mount sedikit ke belakang, serta membiarkan Werner dan Havertz bergerak bebas mencari celah pertahanan City yang sibuk menyerang.

Hasilnya, Chelsea berhasil mencuri gol lewat kaki Kai Havertz yang bergerak ke tengah menyambut umpan Mason Mount dari sisi kiri.

Skor tipis 1-0 sukses membawa Chelsea menjuarai Si Kuping Besar. Gelar yang sudah lama dirindukan oleh tim asal London tersebut.

Dengan CV mentereng Thomas Tuchel, jelas Manchester United yang sedang haus akan trofi memiliki siasat untuk membajaknya dari Chelsea yang diambang kehancuran.

Menarik disimak bagaimana masa depan Tuchel bersama The Blues, yang jelas tak akan ada pelatih yang betah dengan situasi pelik bersama tim yang ia latih.

Tentu tawaran menggiurkan dari tim lain akan membuat Tuchel sewaktu-waktu dapat angkat kaki dari kursi kepelatihan Chelsea, dan Manchester United adalah tim yang paling membutuhkan jasanya.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved