Sabtu, 4 Oktober 2025

Super Pandit

Jamal Musiala, Pemain Buangan Chelsea yang Menjadi Versatile Andal bersama Bayern Munchen

Jamal Musiala diplot menjadi double pivot di lini tengah Bayern Munchen bersama Corentin Tolisso dalam skema 4-2-3-1 milik Julian Nagelsmann.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AFP/CHRISTOF STACHE
Gelandang Bayern Munich Jerman Jamal Musala (kanan) dan gelandang Barcelona Spanyol Sergio Busquets berebut bola selama pertandingan sepak bola grup E Liga Champions FC Bayern Munich v FC Barcelona di Munich, Jerman selatan pada 8 Desember 2021. (Photo by Christof STACHE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Satu nama yang patut disorot untuk kemenangan 3-0 Bayern Munchen melawan Barcelona pada (9/12/2021) adalah penampilan mentereng Jamal Musiala.

Musiala diplot menjadi double pivot di lini tengah Bayern Munchen bersama Corentin Tolisso dalam skema 4-2-3-1 milik Julian Nagelsmann.

Posisi tersebut merukapan hal baru bagi pemain berusia 18 tahun itu, selama ini ia lebih sering bermain sebagai winger ataupun playmaker bersama Die Rotten ataupun Timnas Jerman.

Meski begitu, performanya dalam begitu istimewa!

Menggantikan peran Joshua Kimmich, ia menjadi jendral lapangan tengah yang membuat serangan-serangan Die Roten cair.

Gelandang Bayern Munich Jerman Jamal Musala (kanan) dan gelandang Barcelona Spanyol Sergio Busquets berebut bola selama pertandingan sepak bola grup E Liga Champions FC Bayern Munich v FC Barcelona di Munich, Jerman selatan pada 8 Desember 2021. (Photo by Christof STACHE / AFP)
Gelandang Bayern Munich Jerman Jamal Musala (kanan) dan gelandang Barcelona Spanyol Sergio Busquets berebut bola selama pertandingan sepak bola grup E Liga Champions FC Bayern Munich v FC Barcelona di Munich, Jerman selatan pada 8 Desember 2021. (Photo by Christof STACHE / AFP) (AFP/CHRISTOF STACHE)

Baca juga: Barca Terdegradasi dari Liga Champions ke Liga Eropa, Pengalaman Ke-4 Tersingkir dari Elite Eropa

Baca juga: Keterpurukan Barcelona, Beban Berat Xavi Hernandez, dan Kutukan Liga Champions

Berdual dengan nama sekaliber Frankie De Jong dan Sergio Busquets tak membuatnya berkeringan dingin.

Bayern Munchen sukses dibawanya tampil mendominasi dengan menguasai ball possession sebanyak 53%.

Kendati tubuhnya ramping, ia beberapa kali mampu memenangkan duel di lini tengah dan menjadi pemutus serangan Barcelona yang mengincar gol cepat.

Musiala pun dipercaya untuk tampil 90 menit dan sukses menyumbangkan satu gol untuk Bayern Munchen di menit 62'.

Posisi baru dan kepercayaan yang diberikan oleh Nagelsmann membuat ia menjelma menjadi pemain versatile yang handal.

Hal itu tentu semakin membuat Chelsea menyesal melepas Musiala di usia remaja, andai dirinya tak pergi. Chelsea tak akan keteteran ketika barisan gelandang dan penyerang The Blues mengalami cidera.

Ya, Jamal Musiala menimba ilmu di akademi Chelsea sejak berumur sepuluh tahun, bersama The Blues muda, ia adalah salah satu pemain paling potensional bersama Callum Hudson Odoi.

Kerja samanya dengan Odoi mampu mebawa tim Chelsea muda beberapa kali menjuarai turnamen kelompok umur di sana.

Namun, pamor Musiala kalah jauh dengan Odoi di Chelsea, saat Odoi telah melakukan debutnya bersama tim senior The Blues, Musiala masih bermain untuk Chelsea U-17.

Tim raksasa Jerman, Bayern Munchen melihat hal tersebut sebagai sebuah kesempatan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved