Super Pandit
Keterpurukan Barcelona, Beban Berat Xavi Hernandez, dan Kutukan Liga Champions
Barcelona harus mengakhiri perjalanan mereka menuju Liga Champions usai menelan kekalahan memalukan 0-3 dari Bayern Munchen
TRIBUNNEWS.COM - Barcelona harus mengakhiri perjalanan mereka menuju Liga Champions usai menelan kekalahan memalukan 0-3 dari Bayern Munchen pada (9/12/2021).
Pasukan Xavi hanya bertengger di posisi ke-3 klasemen Grub B Liga Champions dengan hanya mengumpulkan tujuh poin.
Barcelona pun dipastikan akan bermain di Liga Eropa bersama tim sakit hati Liga Champions lainnya yang duduk di peringkat tiga klasemen akhir.
Hal itu merupakan yang pertama kalinya bagi Blaugrana setelah 21 tahun lamanya. Barcelona sempat bermain di kompetisi Liga Eropa pada musim 2001/2002 dan 2003/2004.

Baca juga: Daftar 7 Tim di Fase Grup Liga Champions yang Terpental ke Liga Eropa, Termasuk Barcelona & Dortmund
Baca juga: Xavi Mengecam Pemainnya Setelah Barcelona Tersingkir dari Liga Champions, Akui Bukan Lawan Muenchen
Xavi sebagai pelatih anyar yang didatangkan untuk menjadi juru selamat gagal membawa Barcelona ke tempat yang seharusnya.
Tugasnya mengangkat derajat Blaugrana pun kini gagal, mereka terlempar di kasta kedua kompetisi terbaik eropa.
"Kami gagal bersaing, ini adalah Liga Champions," Kata Xavi dilansir Marca.
"Tetapi inilah realitas kami. Ini adalah situasi yang kami hadapi. Kami menghadapi situasi dengan bermartabat. Hari ini memulai era baru dan panggung baru,"
"Saya pergi dengan marah, ini adalah kenyataan kami dan itu membuat saya kesal. Kami harus menghadapinya. Tidak ada pilihan lain. Hari ini era baru dimulai,"
Apa yang menjadi keterpurukan Barcelona musim ini, sejatinya sudah dirasakan sejak terakhir kali mereka menjuarai Liga Champions pada tahun 2015 silam.
Di era kepelatihan Luis Enrique, dengan trio Messi, Suarez, Neymar (MSN) Blaugrana mampu tampil perkasa.
Namun selepas itu, mereka tampil angin-anginan dan tak pernah menicipi gelar Liga Champions lagi.
Justru, perjalanan Blaugrana dalam beberapa tahun berikutnya kian memburuk layaknya terkena kutukan, mereka terus menerima beberapa kekalahan menyakitkan.
Pada tahun 2018, Barcelona secara mengejutkan menelan kekalahan melawan AS Roma dalam perempat final Liga Champions.
Gol kostas Manolas di menit akhir membuat langkah Blaugrana terhenti, karena kalah agregat gol tandang dari i Giallorossi.