Senin, 6 Oktober 2025

Triple Crown: Mahkota Tertinggi dalam Dunia Pacuan Kuda, Indonesia di Ambang Sejarah Baru

Gelar ini hanya bisa diraih oleh kuda terbaik yang pernah menginjak lintasan, dipandu joki berinsting tajam, dan ditangani tim eliter

HandOut/IST
ADU CEPAT - Kuda balap yang ditunggangi joki, beradu cepat dalam lintasan. Dalam dunia pacuan kuda, Triple Crown adalah gelar prestisius yang menjadi gelar tertinggi. 

Pesona Nagari (2008) – gagal di leg pertama

Bintang Maja (2023) – gagal di leg pertama

Lady Aria (2018) – gagal di leg kedua

Menurut Ketua Komisi Pacu PP PORDASI, Ir H Munawir, Triple Crown Indonesia memang dirancang menyesuaikan karakter kuda lokal.

Derby tak dibuat sejauh 2.400 meter seperti di luar negeri, demi menjaga kesehatan dan keselamatan kuda.

“Realistis saja. Kuda di sini belum siap menempuh jarak sejauh itu,” ujar Munawir.
 
Selangkah Lagi Menuju Sejarah Baru

Tahun ini, Indonesia berada di ambang sejarah baru.

Setelah King Argentine menang di IHR–Triple Crown Serie 1 (April) dan Serie 2 (Mei), kini semua mata tertuju ke Indonesia Derby pada 27 Juli 2025.

Jika King Argentine mampu kembali unggul, ia akan menjadi kuda ketiga dalam sejarah Indonesia yang berhasil meraih gelar Triple Crown.

Triple Crown bukan hanya soal menang tiga kali. Ia adalah ujian paling sempurna—tentang daya tahan, kecepatan, konsistensi, strategi, dan keberuntungan.

Banyak yang mencoba, sedikit yang berhasil. Dan kini, Indonesia menunggu, akankah 27 Juli nanti menjadi momen lahirnya juara legendaris berikutnya?

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved