Triple Crown: Mahkota Tertinggi dalam Dunia Pacuan Kuda, Indonesia di Ambang Sejarah Baru
Gelar ini hanya bisa diraih oleh kuda terbaik yang pernah menginjak lintasan, dipandu joki berinsting tajam, dan ditangani tim eliter
Pesona Nagari (2008) – gagal di leg pertama
Bintang Maja (2023) – gagal di leg pertama
Lady Aria (2018) – gagal di leg kedua
Menurut Ketua Komisi Pacu PP PORDASI, Ir H Munawir, Triple Crown Indonesia memang dirancang menyesuaikan karakter kuda lokal.
Derby tak dibuat sejauh 2.400 meter seperti di luar negeri, demi menjaga kesehatan dan keselamatan kuda.
“Realistis saja. Kuda di sini belum siap menempuh jarak sejauh itu,” ujar Munawir.
Selangkah Lagi Menuju Sejarah Baru
Tahun ini, Indonesia berada di ambang sejarah baru.
Setelah King Argentine menang di IHR–Triple Crown Serie 1 (April) dan Serie 2 (Mei), kini semua mata tertuju ke Indonesia Derby pada 27 Juli 2025.
Jika King Argentine mampu kembali unggul, ia akan menjadi kuda ketiga dalam sejarah Indonesia yang berhasil meraih gelar Triple Crown.
Triple Crown bukan hanya soal menang tiga kali. Ia adalah ujian paling sempurna—tentang daya tahan, kecepatan, konsistensi, strategi, dan keberuntungan.
Banyak yang mencoba, sedikit yang berhasil. Dan kini, Indonesia menunggu, akankah 27 Juli nanti menjadi momen lahirnya juara legendaris berikutnya?
3 Tuntutan Driver Ojol ke Prabowo saat Aksi di Patung Kuda Hari Ini |
![]() |
---|
URC Tolak Driver Ojek Online Tak lagi jadi Mitra Mandiri |
![]() |
---|
Duduk Perkara Korupsi Mesin EDC Bank BUMN: Duit Rakyat Rp744 M Raib Lewat Rekayasa Lelang |
![]() |
---|
Hanya Kuda dan Motor Listrik yang Berani Terjang Banjir Ciledug Jalan Penghubung Tangerang-Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.