Tenis
Geger Teknologi Mata Elang di Wimbledon 2025, Carlos Alcaraz dan Emma Raducanu Jadi Korban
Turnamen tenis Wimbledon sempat dihebohkan dengan kontroversi penggunaan teknologi mata elang atau hawk eye yang dinilai kurang akurat.
"Itu menjadi sebuah hal yang mengecewakan saat keputusan bisa benar-benar salah," sambungnya.
Sementara itu, keluhan juga diutarakan petenis asal Spanyol, Carlos Alcaraz.
Alcaraz juga tak senang dengan apa yang menimpanya terkait penggunaan hawk eye.
Hal itu terjadi saat Alcaraz berhadapa dengan Jan Lennard Struff di babak-babak awal Wimbledon.
Sebuah pukulan Struff tipis berada di area baseline Alcaraz.
Teknologi hawk eye menyebut pukulan itu masuk, padahal Alcaraz sudah membiarkannya tak terpukul lantaran menganggap bola keluar.
Petenis Spanyol ini melihat ke arah wasit dan mengatakan kepada pengadil lapangan.
"Saya tidak yakin. Saya akan meminta challenge soal ini," kata Alcaraz.
"Ini bukan pertama kalinya saya melihat hal seperti ini."
"Saya tidak yakin dengan keputusan ini," sambungnya.
Beruntung bagi Alcaraz, ia tetap bisa memenangkan pertandingan melawan Struff.
Namun hal itu sekiranya menjadi pertimbangan pihak Wimbledon untuk meninjau ulang soal penggunaan hawk eye.
Pasalnya hawk eye yang digunakan di sini 100 persen ditopang Artificial Intelligence atau AI.
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.