Eko Patrio Belum Kembali ke Rumahnya yang Dijarah, Tunggu Kesiapan Istri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komedian Eko Patrio belum sempat meninjau kondisi rumahnya yang dijarah massa 30 Agustus 2025.

Namun, ia berencana ke rumah tersebut dalam waktu dekat setelah menyambangi Polda Metro Jaya.

“Jadi saya belum tahu. Tergantung istri saya saja mau diajaknya kapan," ucap Eko Patrio di Polda Metro Jaya Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: 7 Pelaku Penjarahan Hancurkan Rumahnya, Eko Patrio Malah Tunjukkan Sikap Legawa: Saya Maafkan

Eko punya lebih dari satu rumah. Yang dijarah adalah rumah di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025) malam.

Meski rumahnya telah porak-poranda, Eko bercerita ada penjarah yang justru mengembalikan barang-barang hasil rampasan. 

Ia menyebut hal itu terjadi sehari setelah kejadian dan dilihat oleh orang-orang menjaga rumahnya.

“Kalau mengembalikan barang ada, tapi di luar ini. Jadi setelah kejadian, hari itu juga atau hari besoknya pada pulangin, dan itu ya sudah sebelum kena dengan polisi sama saya sudah (beres)," beber Eko.

"Pas dia mulangin saya bilang ke dia ‘ya sudah enggak apa-apa, kamu bawa aja barangnya’ gitu,” jelasnya.

Eko memilih untuk ikhlas meski rumahnya sudah habis dijarah. 

Ia juga baru saja membebaskan seorang yang sempat diamankan polisi karena diduga menjarah kediaman Eko dengan membawa kucing kesayangannya.

Eko menyambangi Polda untuk memberikan penangguhan penahanan karena dia tahu kucingnya bukan dicuri melainkan diamankan.

Eko dinonaktifkan sebagai anggota DPR

DPP Partai Amanat Nasional (PAN) mengambil langkah tegas terhadap kedua kadernya yakni Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya.

Keduanya kini dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI karena pernyataan yang dinilai memperkeruh suasana dan mencederai perasaan rakyat belakangan ini.

Eko dan Uya Kuya joget saat Sidang Tahunan MPR tak lama setelah diumumkannya kenaikan gaji serta tunjangan anggota DPR RI.

Mereka dinilai tak berempati dengan kondisi masyarakat yang kesulitan ekonomi di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK).