Sama-Sama untuk TBC, Ini Beda Vaksin BCG dengan M72 yang Diuji Coba Bill Gates di Indonesia
Pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia Bill Gates tengah menguji coba vaksin tuberkulosis atau TBC di Indonesia.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harapan baru dalam pencegahan tuberkulosis (TB) di kalangan remaja dan dewasa kini hadir lewat pengembangan vaksin M72.
Diketahui jika pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia Bill Gates tengah menguji coba vaksin tuberkulosis atau TBC di Indonesia.
Lantas apa yang jadi pembedaan antara vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dengan M72?
Baca juga: Wamenkes: Layanan Deteksi dan Pengobatan TBC di Indonesia Gratis
Terkait hal ini, edukator farmasi apt. Rahmat Hidayat, S.Farm., MSc beri penjelasan.
Berbeda dari vaksin BCG yang selama ini digunakan untuk bayi dan anak, vaksin M72 dirancang secara spesifik untuk memberikan perlindungan pada kelompok usia yang lebih tua dari infeksi TB laten menjadi aktif.
“Kalau vaksin BCG itu untuk anak dan bayi, kalau vaksin M72 itu untuk remaja dan dewasa,”ungkapnya dalam program Kemencast di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (2/6/2025).
Perbedaan M72 dengan BCG
Vaksin M72 dibuat dengan pendekatan berbeda dibanding BCG.
Bila BCG menggunakan bakteri TB yang dilemahkan secara utuh, vaksin M72 hanya mengambil bagian tertentu dari Mycobacterium tuberculosis, yaitu antigen yang bertanggung jawab menyebabkan TB laten.
Dengan pendekatan ini, antibodi yang dibentuk pun lebih spesifik dalam mengenali dan melawan TB.
“Dia membentuk antibodi yang spesifik, jadi dia tujuannya memang mengalahkan TB yang tadi menyebabkan infasilatin,” jelas Rahmat.
Efektivitasnya pun menjanjikan. Dalam uji klinis sejauh ini, vaksin M72 diketahui mampu menekan perkembangan TB laten menjadi aktif hingga 50 persen dari kasus yang diamati.
Meski belum dipasarkan secara luas, pengawasan terhadap vaksin ini terus dilakukan hingga benar-benar dinyatakan aman.
Efek Samping dan Pengawasan
Terkait efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), Rahmat menyampaikan bahwa sejauh ini belum ditemukan dampak serius dari penggunaan vaksin M72.
Efek samping ringan seperti luka di area suntikan atau demam masih tergolong wajar dan umum terjadi seperti halnya vaksin lainnya.
"Yang saya tahu adalah bahwa salah satu efek samping yang terasa di antaranya adalah luka di area suntikan, itu adalah hal yang wajar karena ada peradangan," ujarnya.
Pengawasan terhadap vaksin juga tidak berhenti setelah vaksin diberikan kepada masyarakat.
Pemerintah dan lembaga pengawas akan tetap memantau efeknya melalui proses yang disebut post-market evaluation.
Siapa yang Perlu Divaksin?
Vaksin M72 diprioritaskan untuk kelompok usia remaja dan dewasa, terutama mereka yang berisiko tinggi terpapar TB.
Ini termasuk tenaga kesehatan serta orang-orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat TB.
Penggunaan BCG pada orang dewasa tidak lagi direkomendasikan karena efektivitasnya cenderung menurun, terutama jika seseorang telah terpapar TB sebelumnya.
Di sinilah vaksin M72 dapat berperan, dengan tujuan mencegah TB laten berkembang menjadi penyakit aktif yang berpotensi menular dan mematikan.
Rahmat juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin, semakin sulit bagi bakteri TB untuk menyebar.
“Kalau secara majority orang itu menggunakan vaksin sebelumnya, dia punya perlindungan, begitu TB-nya datang dia dibungkam, akibatnya rantai pendularannya terputus,” jelasnya.
Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, masyarakat juga diimbau untuk lebih selektif dalam menerima informasi seputar kesehatan.
Memverifikasi informasi kepada ahli dan mengandalkan sumber-sumber terpercaya sangat penting untuk menghindari hoaks dan kesalahan fatal dalam pengambilan keputusan kesehatan.
Ini Penyebab Tubuh Balita di Sukabumi Digerogoti Cacing Hingga Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dokter RSUD Sekayu yang Dianiaya Keluarga Pasien Lanjutkan Kasus ke Jalur Hukum |
![]() |
---|
Angka Kelahiran Prematur Masih Tinggi, POGI Soroti Anemia, TBC hingga Obesitas pada Ibu Hamil |
![]() |
---|
1.500 Warga Ternate Maluku Utara Dapat Layanan Kesehatan Gratis, Skrining TBC hingga Operasi Katarak |
![]() |
---|
Apakah Penyakit TBC pada Anak Tidak Menular? Simak Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.