Sabtu, 4 Oktober 2025

Libido Wanita Muda Menurun? Ini Penjelasan Seksolog

Usia produktif umumnya diasosiasikan dengan tingkat libido yang stabil. namun, ada kejanggalan dengan wanita muda masa kini.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Pexels
ILUSTRASI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tidak sedikit wanita di usia muda mengalami penurunan hasrat seksual

Padahal, usia produktif umumnya diasosiasikan dengan tingkat libido yang stabil. Apa penyebabnya?

Dalam Talk Show Bugar Seksual, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengungkapkan bahwa hasrat seksual atau libido adalah hal yang berbeda dari kemampuan berhubungan seksual. 

“Hasrat seksual itu adalah suatu keinginan, bukan kemampuan. Keinginan untuk melakukan suatu hubungan seksual,” kata dr. Binsar pada kanal YouTube Tribun Health, Kamis (26/6/2025). 

Baca juga: Saran Seksolog untuk Atasi Marak Kasus Asusila oleh Remaja dan Anak-anak

Menurut dr. Binsar, libido wanita sangat dipengaruhi oleh dua hormon utama, yaitu estrogen dan testosteron. 

Meski dikenal sebagai hormon pria, testosteron tetap memainkan peran penting bagi libido wanita, meskipun kadarnya jauh lebih rendah. 

“Testosteron pada wanita itu kan sepersepuluh kadar pria,” jelasnya.

Penurunan hasrat seksual pada wanita di bawah usia 50 tahun dinilai cukup memprihatinkan.

“Kalau kita lihat, di bawah 50, itu masih menstruasi. Artinya hormon estrogennya secara teori masih bagus,” ungkapnya.

Namun, bukan berarti wanita muda bebas dari risiko gangguan hasrat seksual

Salah satu faktor penyebab utama adalah adanya penyakit bawaan atau komorbid seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan tiroid. 

"Itu yang menyebabkan hasratnya atau libidonya menurun. Jadi bukan menopause, tetapi ada satu yang diderita,” ujarnya.

Selain penyakit, penggunaan alat kontrasepsi hormonal juga disebut sebagai faktor penting. 

“KB hormonal, itu yang paling wajar. Injeksi, pil KB, implan. Itu menekan hormon estrogennya,” jelasnya. 

Akibatnya, libido bisa turun drastis saat KB hormonal digunakan.

Faktor lain yang kerap luput dari perhatian adalah aspek psikologis. 

“Faktor psikologis bukan penyebab gangguan seksual. Tetapi bisa memperberat gangguan seksual yang sudah ada,” tambahnya.

Namun kabar baiknya, menurut Dr. Binsar, penurunan hasrat seksual masih bisa diperbaiki. 

“Sangat bisa. Jangan pernah punya pikiran, ‘waduh, saya ini masih muda, hasrat seks saya sudah turun, lalu tidak bisa diapa-apain’. Enggak,” ujarnya menegaskan.

Langkah pertama yang dianjurkan adalah melakukan konseling dengan tenaga medis profesional, bukan dengan pihak yang tidak berkompeten. 

Jika diperlukan, pasien juga akan dianjurkan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar hormon seperti estrogen atau estradiol. 

Bila ditemukan penyakit penyerta, maka pengobatan diarahkan ke sana terlebih dahulu.

"Contohnya hipertensi. Kalau tidak teratasi, bisa ke jantung, ginjal, akhirnya menurunkan kebugaran wanita,”lanjutnya. 

Selain pengobatan medis, gaya hidup sehat juga sangat penting. 

Mengurangi konsumsi garam, gula, serta rajin berolahraga dapat membantu memperbaiki kondisi. 

Tidak kalah penting, peran pasangan juga sangat menentukan.

“Support pasangan sangat penting. Jangan sudah drop, tiba-tiba di-bonus judgment. Itu akan membuat dia makin drop,” pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved