Otto Hasibuan: Advokat Wajib Patuh Kode Etik, Pembekuan Dua Pengacara Kontroversial Jadi Peringatan
Otto Hasibuan, meminta kepada advokat agar membekali diri dengan kode etik advokat. Hal itu disampaikan menyoroti kasus Razman Nasution dan Oiwobo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Peradi, Prof. Otto Hasibuan, meminta kepada advokat agar membekali diri dengan kode etik advokat.
Menurut dia, organisasi advokat di bawah kepemimpinannya itu
menitikberatkan pada kode etik advokat Indonesia.
Sebagai seorang advokat, kata dia, tidak hanya membekali dan meningkatkan keahlian di bidang hukum.
“Makanya di dalam Pendidikan Khusus Profesi Advokat [PKPA], Peradi, kita selalu bilang pendidikan tentang kode etik itu akan lebih banyak porsinya di dalam kurikulum,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan pada saat melantik 523 advokat baru Peradi di Jakarta, Sabtu, (15/2/2025).
Baca juga: Farhat Abbas Menilai MA Tak Perlu Maafkan Razman Nasution setelah Sumpah Advokat yang Dibekukan
Kata dia, betapapun hebatnya seorang advokat, itu berpotensi menelantarkan kliennya kalau tidak memegang teguh kode etik.
“Jadi kode etik yang juga kita utamakan. Apalagi kita hubungkan dengan yang terakhir-akhir ini, itu semuanya persoalan kode etik,” ujarnya.
Otto mengingatkan advokat Peradi jangan sampai melanggar kode etik advokat dan kehormatan profesi advokat karena ada sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapapun yang melanggar.
“Advokat itu adalah profesi yang nobel, yang officium nobile. Advokat itu adalah primus inter pares, the best among the best, maka dia harus menjaga kehormatan itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Otto menyampaikan, drama di PN Jakut itu merupakan buah dari single bar rasa multibar.
Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat tegas menyatakan single bar atau wadah tunggal kewenangan organisasi advokat (OA).
“Kita ini single bar tapi praktiknya masih banyak yang multi bar, tapi kita tidak akan menyerah. Apapun kita berjuang. Karena apa? Karena single bar itu adalah is the best,” tandasnya.
Saat dikonfirmasi bagaimana tanggapan soal pembekuan BAS kedua orang advokat di atas, Otto menyampaikan, pihaknya tidak mengomentari karena mereka bukan anggota Peradi.
“Mungkin ditanya paling bagus kepada yang bersangkutan saja. Coba ditanya kenapa, ditanya kepada yang membekukan, kenapa bisa terjadi?” ucapnya.
Sumber: Warta Kota
Wamenko Otto Tolak Tuntutan 17+8 yang Minta Peserta Demo Dibebaskan Polisi: Ini Negara Hukum |
![]() |
---|
Ditemui Yusril di Tahanan Polda Metro Jaya, Delpedro Marhaen Mengaku Siap Hadapi Proses Hukum |
![]() |
---|
Yusril dan Otto Temui Tahanan Aksi Demo di Polda Metro Jaya, Pastikan Tidak Ada Pelanggaran HAM |
![]() |
---|
PBH Peradi Siap Berikan Pendampingan Hukum kepada Demonstran Secara Gratis |
![]() |
---|
Ujian Profesi Advokat Bakal Digelar Serentak di Seluruh Indonesia, Ini Pesan Ketua DPC Peradi Jakbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.