Akui Lolly Sudah Sadar, Nikita Mirzani Sebut sang Putri Sudah Minta Maaf: Buat Saya Itu Cukup

TRIBUNNEWS.COM - Nikita Mirzani mengakui putrinya, Laura Meizani alias Lolly sudah sadar akan kesalahannya.

Disebutkannya, Lolly juga sudah meminta maaf atas kesalahan yang ia perbuat selama ini.

Bagi Nikita, permintaan maaf Lolly itu sudah cukup mengobati kekecewaannya selama ini pada anak sulungnya itu.

"Dia sudah sadar, dia sudah tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dia juga sudah meminta maaf atas apa pun yang sudah dilakukan. Buat saya itu sudah cukup," kata Nikita lewat live TikToknya, dikutip Minggu (9/2/2025).

Menurut Nikita, Lolly juga sudah meminta maaf soal pernyataannya untuk tidak apa-apa durhaka kepada sang ibu.

"Pokoknya intinya kemarin waktu dia ketemu sama saya, dia cuma mau bilang sama kalian semua penikmat media sosial. Dia telah salah berkata 'Nggak apa-apa kok durhaka aja sama ibumu, kita kan enggak pernah memilih dilahirkan dari rahim siapa'," tambahnya.

"Nanti kalian sendiri lah dengar," sambungnya.

Nikita sekaligus mengurai bahwa permintaan konferensi pers mendatang adalah keinginan Lolly.

"Dan yang minta press conference itu juga bukan saya, tapi Laura yang minta. Saya hanya menyiapkan yang dia mau," sambung Nikita.

Mantan istri Sajad Ukra ini menyebut putrinya ingin memperbaiki keadaan sebelum dirinya kembali bersekolah.

"Karena dia bilang, sebelum berangkat lagi sekolah, dia pengin semuanya baik-baik saja. Dia pengin mengejar mimpinya," tuturnya.

Baca juga: Tegaskan Lolly Lepas Penutup Kepala, Nikita Mirzani Ungkap Perubahan Drastis Fisik sang Putri

Di kesempatan itu, Nikita juga meminta publik tak menjadikan Lolly bahan gunjingan atas keputusan putrinya melepas hijabnya.

Menurutnya, tak ada seorang ibu yang ingin membuat anaknya terlihat buruk di depan orang lain.

"Tidak ada satu orang ibu pun kecuali ibu durhaka yang akan membiarkan anaknya menjadi anak yang buruk rupa, buruk segala-galanya. Tidak ada," tegasnya.

Dia meminta nantinya perubahan penampilan Lolly saat konferensi pers untuk tidak dikomentari negatif.