Rahayu Saraswati: Kearifan Lokal Harus Jadi Roh Perfilman Indonesia di Era Digital
Pemerintah perlu terlibat lebih aktif dalam memberi fasilitas dan regulasi yang melindungi hak cipta serta mendorong pertumbuhan film lokal.
Ketua Penelitian Fundamental Reguler DRTPm Kemdikbudristek, Daniel Susilo mengatakan, berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan strategis bagi pengembangan industri film Indonesia di era digital.
"Penelitian kami bertujuan untuk menyediakan model yang bisa diadopsi oleh industri perfilman nasional dalam menghadapi tantangan disrupsi digital," katanya.
Disebutkan, adaptasi teknologi dalam setiap aspek produksi dan distribusi film akan menjadi kunci keberhasilan di tengah persaingan global.
Ia juga menyoroti peran data dalam memahami preferensi masyarakat terhadap konten lokal.
"Melalui survei yang kami lakukan, terlihat jelas bahwa masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan tinggi terhadap film yang mengusung nilai budaya dan kearifan lokal dan ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh para sineas untuk menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan jati diri bangsa," katanya. (*)
Cerita Joe Taslim Ditawari Main Film The Furious, Sang Sutradara Rela Datang ke Indonesia |
![]() |
---|
Bertemu Paus Leo XIV, Manoj Punjabi Siap Hadirkan Film yang Bangun Dialog dan Harapan |
![]() |
---|
5 Sosok Calon Menpora, Ada Publik Figur, Mantan Atlet Hingga Keponakan Presiden |
![]() |
---|
Sinopsis Film Perempuan Pembawa Sial, Lengkap dengan Daftar Pemain dan Jadwal Tayang di Jakarta |
![]() |
---|
Joe Taslim Sebut Film The Raid Jadi Pembuka Jalan Aktor Indonesia Mendunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.