Film Romo Soegija
Rawat Keluarga saat Bung Karno Ditangkap Penjajah
Soekarno dan Hatta ditangkap. Dalam kondisi sulit ini, Rama Kanjeng ikut merawat keluarga Soekarno
1949
Pikiran-pikirannya menembus batas diplomasi yang ikut mewarnai perjuangan bangsa Indonesia untuk sungguh-sungguh merdeka. Belanda pun akhirnya mengakui kedaulatan RI melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani tanggal 27 Desember 1949.
Rama Kanjeng kembali pindah ke Semarang dan mulailah berkarya sebagai uskup pada zaman kemerdekaan. Salah satu yang masih menjadi perhatiannya adalah serangan ideologi komunis yang mulai berkembang di Indonesia pada jaman itu dan sudah ia waspadai sejak muda.
Pada masa itu Rama Kanjeng dengan dibantu Rama Djikstra mulai bekerja di bidang sosial dan ekonomi. Saat itu mulai dibentuklah serikat-serikat buruh, petani, dan nelayan yang diberi nama Panca Sila. Maka mulailah dikenal Buruh Pancasila, Petani Pancasila, dan Nelayan Pancasila.
1963
Di lingkungan Gereja sendiri pada masa itu terjadi Konsili Vatikan II. Dalam kondisi sakit, Rama Kanjeng harus banyak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam rangka konsili. Dalam perjalanan Konsili dan berobat, beliau singgah di Belanda.
Beliau juga punya keinginan mengunjungi keluarga-keluarga missionaris Belanda yang bekerja di Indonesia. Beliau ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka. Kelelahan ini tidak dirasakan lagi, sampai pada malam hari pukul 22.20 tanggal 22 Juli 1963 beliau meninggal dunia di negeri Belanda.
Berita meninggalnya Rama Kanjeng langsung tersebar dan sampi juga ke telinga Soekarno yang segera membuat surat keputusan untuk pemakaman Monsinyur Soegijapranata SJ sebagai Pahlawan Nasional. (romokanjengthemovie.com)
- Penggal Dulu Kepala Saya, Maka Tuan Boleh Memakainya
- Pak, Apakah Pernah Melihat Uskup Makan Soto?
- 12 Miliar untuk 2.775 Aktor dan Aktris Film Soegija
- Soegija Gunakan Senjata Diplomasi untuk Merdekakan…
- Film Soegija Dipersiapkan Sejak Lima Tahun Lalu
- Soegija, Kisah Keluarga yang Terkoyak-koyak Peperangan