Kasus Suap Politisi Senayan
Tanggapan Sejumlah Pihak soal OTT Bowo Sidik, Fahri Hamzah Singgung Elektabilitas Jokowi
Tanggapan sejumlah pihak soal terjaringnya Bowo Sidik dalam OTT KPK dan dugaan persiapan 'serangan fajar', Fahri Hamzah singgung elektabilitas Jokowi.
2. Ace Hasan Syadzily
Menanggapi dugaan persiapan 'serangan fajar' oleh Bowo Sidik, Koordinator Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya tidak pernah menginstruksikan untuk melakukan money politik di Pemilu 2019.
"Kami sama sekali tidak tahu ya, seorang Bowo telah menyiapkan bermiliar-miliar uang, menyiapkan uang tersebut dalam bentuk pecahan yang sudah diamplopin, kami partai terus terang saja tidak tahu."
"Partai tidak pernah memberikan semacam instruksi, imbauan atau perintah kepada semua kader yang nyaleg untuk misalnya melakukan serangan fajar," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (29/3/2019).
Menurut Ace, temuan untuk money politik itu masih berupa dugaan KPK.
Oleh karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk mengusutunya hingga kemudian dibuktikan di pengadilan.
"Itu sebetulnya baru dugaan dari KPK, uang tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan serangan fajar.
Jadi, oleh karena itu terkait dengan itu kita serahkan saja kepada KPK untuk dibawa dalam konteks ranah peradilan," katanya.
Ace mengaku kaget mendengar kabar tesebut, sebab posisi Golkar di dapil Bowo Sidik sudah cuku kuat sehingga tak perlu melakukan money politic.
"Sebetulnya di Dapilnya Pak Bowo itu hasil analisis kami Golkar itu kuat sekali. Bisa mendapatkan dua bahkan mendekati tiga kursi."
"Maka seharusnya cara-cara misalnya dengan melakukan serangan fajar itu tidak perlu dilakukan."
"Makanya kami sangat kaget ketika Pak Bowo melakukan dugaan rencana untuk melakukan money politic," kata dia.
Baca: OTT Bowo Sidik, Dahnil Sindir KPK: Kenapa Tak Buka 400 Ribu Amplop yang Ada Kode Capres Tertentu?
3. Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai elektabilitas Jokowi akan berantakan setelah Bowo Sidik ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Menurutnya, kejadian tersebut membuat masyarakat marah karena menganggap uang rakyat dipakai untuk politik uang atau money politics.