Sabtu, 4 Oktober 2025

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Update Kondisi Cuaca dan Sebaran Debu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Rabu 2 Januari

Update kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau per Rabu 1 Januari 2019

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Tribunnews/JEPRIMA
Anggota TNI saat melakukan pemantauan aktivitas erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit. (Tribunnews/Jeprima) 

Dwikorita menyebutkan terjadi retakan baru dalam satu garis lurus di satu sisi badan Gunung Anak Krakatau yang diduga akibat getaran tinggi saat terjadi erupsi.

Adanya retakan tersebut dikhawatirkan kembali menyebabkan longsor yang dapat berdampak tsunami.

"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor)," ujar dia.

Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.

"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," kata dia.

Baca: Muncul Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Makassar, BMKG Jelaskan Bahaya di Baliknya

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG membagikan kondisi terbaru aktivitas Gunung Anak Krakatau per 1-2 Januari 2019.

Secara visual teramati asap putih tebal setinggi 200-1500 meter di atas kawah.

Untuk aktivitas kegempaan, PVMBG mencatat tremor amp 1-18 mm terus menerus terjadi.

PVMBG mencatat terjadi sebanyak 51 kali gempa letusan, 454 kali gempa hembusan dan satu kali gempa vulkanik dalam.

Gunung Anak Krakatau kini berada pada status siaga/level III dengan radius bahaya 5 kilometer.

Terkirim kode 'orange tanggal 1 Januari 2019 pukul 14.50 WIB dan tinggi asap 910 mdpl serta arah angin ke timur laut.

Atas kondisi tersebut, berikut adalah rekomendasi PVMBG untuk masyarakat sekitar:

1. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah.

Yaitu di dalam kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

2. Masyarakat agar menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu.

(Tribunnews.com/Chrysnha/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved