Jumat, 3 Oktober 2025

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Update Kondisi Cuaca dan Sebaran Debu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Rabu 2 Januari

Update kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau per Rabu 1 Januari 2019

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Tribunnews/JEPRIMA
Anggota TNI saat melakukan pemantauan aktivitas erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau terus dalam pemantauan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam akun Twitternya @dwiko_rita pun terus mengupdate kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Krakatau setiap jam.

Update kondisi terbaru adalah pada Rabu (2/1/2019) pukul 15.00 WIB.

Baca: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Tsunami Susulan Setelah Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau

Data yang diunggah Dwikorita dalam akun Twitter-nya, ditampilkan hasil tangkapan cuaca dari Citra Satelit Himawari dan Citra Radar Cuaca.

Lalu, ada tiga poin yang diumumkan dari hasil rangkuman analisis kedua grafik tersebut.

Pertama, pukul 15.00 WIB terpantau ketinggian sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau sekitar 4 kilometer di atas permukaan laut.

Arah pergerakan debu vulkanik mengarah ke Timur-Selatan.

Sementara, kondisi cuaca terpantau hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah pandeglang dan lebak.

Ketiga, nihil peringatan dini.

Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5,3 Guncang Sarmi, Papua, Tak Berpotensi Tsunami

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, BMKG mengimbau masyarakat waspada adanya tsunami susulan setelah temukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, retakan muncul setelah Gunung Anak Krakatau mengalami penyusutan.

Gunung Anak Krakatau yang sebelumnya setinggi 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menyusut menjadi 110 mdpl.

Mengutip dari Kompas.com, informasi tersebut disampaikan Dwikorita di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut."

"Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," kata Dwikorita, mengutip sumber yang sama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved