Gempa Hari Ini
Gempa Hari Ini - BMKG Catat 2 Kali Gempa Terjadi di Mamasa pada Rabu Pagi, 28 November 2018
Hari ini, Rabu (28/11/2018), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa yang melanda Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Rabu (28/11/2018), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa yang melanda Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Untuk diketahui, wilayah Mamasa belakangan ini sering diguncang gempa meski besaran magnitudonya relatif kecil.
Adapun gempa pertama di Mamasa hari ini terjadi pada pukul 07.44 WIB.
Gempa magnitudo 3,6 itu berpusat di darat 5,08 km barat laut Mamasa dengan kedalaman 10 km.
Baca: Dirjen PAS Pastikan Narapidana yang Kembali ke Lapas pasca-Gempa dan Tsunami di Palu Dapat Remisi
Gempa ini dirasakan di Mamasa dengan skala MMI III.
Kemudian, gempa kedua terjadi pukul 07.58 WIB.
Gempa 3 SR ini berpusat di darat 10 km utara Mamasa dengan kedalaman 15 km.
Gempa ini dirasakan di Mamasa dengan skala MMI II.
Gempa Mamasa Kategori Gempa Swarm
Hampir setiap hari wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, diguncang gempa dalam beberapa waktu terakhir.
Meski gempa sering terjadi, kekuatan gempa yang mengguncang Mamasa itu berskala kecil.
Seringnya gempa yaang terjadi di Mamasa membuat warganet penasaran apa yang terjadi dengan Mamasa.
Warganet dengan akun @monikameili pun menanyakan terkait gempa yang sering melanda Mamasa kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"@infoBMKG min, kenapa sering gempa di Mamasa? Ada apa dengan aktivitas lempeng disana? Boleh tolong share penyebab nya juga supaya teredukasi. Makasih," tanya @monikameili, Senin (26/11/2018).
Akun resmi BMKG pun kemudian merespons pertanyaan warganet itu.
BMKG menyatakan gempa yang terjadi di Mamasa akhir-akhir ini tergolong gempa Swarm.
Apa itu gempa Swarm?
BMKG pun kemudian memberikan link cuitan akun BMKG yang pernah menberikan penjelasan tentang gempa Swarm.
"#Gempa Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama di suatu kawasan, dan tanpa ada gempa utama (mainshock). #BMKG," tulis cuitan BMKG pada 21 November 2018.
Skala MMI Gempa
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca: Gempa yang Guncang Iran Juga Terasa hingga Baghdad
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)