Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Tragis TKI

Ibunda TKI Tuti Tursilawati Sebut Pertemuan Terakhir dengan sang Putri Sangat Berkesan

Iti Sarniti, ibunda TKI Tuti Tursilawati, menyebutkan pertemuan terakhir dengan sang putri pada Mei 2018 lalu paling berkesan.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Sri Juliati
Dok Dokumentasi PWNI dan BHI Kemenlu
Iti Sarniti, ibunda Tuti Tursilawati, sebut pertemuan terakhirnya dengan sang putri pada Mei 2018 lalu paling berkesan. 

Ibunda TKI Tuti Tursilawati, Iti Sarniti, menyebutkan pertemuan terakhir dengan sang anak sebelum akhirnya dieksekusi mati pada Senin (29/10/2018) kemarin, adalah yang paling berkesan.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar eksekusi mati TKI Tuti Tursilawati sangat mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali Pemerintah Indonesia dan para aktivis buruh migran.

Lewat unggahan Twitter Migrant Care, diketahui Tuti dieksekusi mati Pemerintah Arab Saudi pada Senin (29/10/20/18) kemarin.

Sayang, Pemerintah Indonesia tidak mendapat pemberitahuan secara resmi soal eksekusi mati terhadap Tuti di Kota Tha'if ini.

Anis Hidayah yang merupakan aktivis Migrant Care pun mengungkapkan rasa duka citanya saat mendengar Tuti dieksekusi mati.

Baca: Tuti Tursilawati Dieksekusi Mati Tanpa Kabar, Jokowi Sesalkan dan Sebut Tak Hanya Sekali Terjadi

Anis membagikan kisahnya saat bertemu Ibunda Tuti, Iti Sarniti, di Majalengka pada awal September 2018 lalu.

Kisah ini dibagikan Anis lewat media sosial Facebook.

Dalam pertemuannya tersebut, Anis mendengar kisah Iti saat bertemu Tuti Tursilawati pada Mei 2018 lalu.

Kunjungan Mei 2018 lalu merupakan kunjungan ketiga Iti.

Sebelumnya ia sempat bertemu sang putri pada 2010 dan 2012 lalu.

Iti menceritakan, pertemuan pada Mei 2018 lalu merupakan pertemuan berkesan bagi dirinya.

Iti mengungkapkan saat itu ia bisa bertemu dan berbincang bersama Tuti selama 1,5 jam.

Padahal sebelumnya Iti hanya diizinkan bertemu Tuti 10 menit.

"...dengan berurai air mata, ibu Iti terus bertutur bahwa kunjungan Mei lalu merupakan kunjungan paling berkesan.

Bisa mengunjungi Tuti di penjara selama 1,5 jam, di mana dalam kunjungan sebelumnya hanya bisa ketemu 10 menit.

Baca: Soal Eksekusi Mati TKI Tuti Tursilawati, Anis Hidayah Sebut Harusnya Bisa Dapat Keringanan Hukuman

Tidak hanya itu, kunjungan yang ketiga kemarin juga bisa memeluk Tuti dan berfoto, di mana tidak bisa dilakukan pada kunjungan sebelumnya..."

Tak hanya itu, pada pertemuan ketiga ini Iti bisa memeluk dan berfoto bersama Tuti.

Yang tentu saja tidak bisa dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

Sebelum Iti bertolak ke Arab Saudi, Tuti sempat berpesan minta dibawakan daster batik dan camilan.

Iti pun membawakan putri kesayangannya tersebut rengginang, keripik singkong, dan opak.

"...Tuti kemarin minta dibawakan daster batik dan cemilan.

Ibu membawakannya dua daster dan beberapa camilan: rengginang, keripik singkong, dan opak.

Bawaan cemilan itu langsung kita makan rame-rame di penjara.

Tuti nampak senang. Tutur Bu Iti..."

Selama ini, Tuti Tursilawati rutin menelepon sang ibu dua kali dalam sebulan dari penjara.

Baca: TKI Tuti Tursilawati Dieksekusi Mati di Arab Saudi, Tak Ada Pemberitahuan pada Pemerintah Indonesia

Kebetulan saat Anis dan rekan Migrant Care lainnya berkunjung, Iti mendapat telepon dari Tuti.

Dalam percakapan tersebut, Tuti mengabarkan dirinya dalam kondisi sehat.

Soal kasus Tuti, Iti mengaku ikhlas.

Ia mengaku ikhlas apapun yang terjadi pada Tuti, yang terpenting sang putri bisa pulang.

Tuti Tursilawati diketahui terjerat kasus pidana di Arab Saudi.

Kasus ini bermula saat Tuti berusaha membela diri saat sang majikan mencoba memperkosanya pada 11 Mei 2010.

Saat itu Tuti memukul majikannya menggunakan tongkat.

Sempat dirawat di rumah sakit, majikan Tuti pun meninggal dunia.

Karena kasus itulah pemerintah Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati terhadap Tuti Tursilawati pada Juni 2011.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved