Polemik Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet Akui Telah Berbohong, Mahfud MD: Bisa Kena UU ITE
Aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet telah akui menciptakan kebohongan atas kabar penganiayaan sehingga wajahnya penuh lebam.
TRIBUNNEWS.COM - Aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet telah akui menciptakan kebohongan atas kabar penganiayaan sehingga wajahnya penuh lebam.
Kabar penganiayaan tersebut mencuri perhatian publik, hingga para tokoh Indonesia.
Banyak pihak pula yang sudah banyak orang yang memberi simpati pada Ratna Sarumpaet.
Namun kabar tersebut justru semakin mencuat usai Ratna menyebut dirinya telah berbohong.
Baca: Ratna Sarumpaet Meminta Maaf, Ini Pengakuan Sebenarnya Soal Penganiayaan
Hal itu disampaikannya melalui konferensi pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V Nomor 24, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Pada saat itu juga dia mengaku melakukan kebodohan.
Baca: Ratna Sarumpaet Akan Diperiksa Polisi sebagai Saksi Kasus Dugaan Pengeroyokan yang Dialaminya
Ratna mengaku terus menciptakan kebohongan bahkan kepada tokoh terkenal yang membelanya seperti Fadli Zon, Prabowo Subianto hingga Amien Rais.
Pengakuan Ratna Sarumpaet pun membuat publik geram.
Baca: Pengakuan Ratna Sarumpaet Ciptakan Kebohongan Usai Menjalani Sedot Lemak di Pipi Kiri
Begitu juga dengan Mantan Ketua MK, Mahfud MD yang juga sempat memberikan simpati pada Ratna sebelumnya.
Mahfud MD meminta Fadli Zon untuk bertanggungjawab meluruskan kabar tersebut.
"Kita berharap Polri segera menjelaskan kasus apa ini. Kita juga berharap Fadli Zon bertanggungjawab utk mengclearkan kasus ini krn cuitan dialah yg menyiarkan penganiayaan thd Ratna. Dia jg tahu dimana Ratna kini berada. Mumpung Hari Hak utk Tahu belum lewat seminggu dirayakan," cuit Mahfud MD.
Bahkan Mahfud MD menyebut jika orang yang menyebarkan berita hoax ini dapat dijerat dengan UU ITE.
"Tanyakanlah itu kpd yg merekayasa berita bohong. Mereka yg hrs jawab,"
"Sy sih terlanjur menyatakan simpati dan empati kpd Ratna dan meminta Polri mengusut penganiayanya,"
"Eh, ternyata beritanya bohong. Maka sy usul penyebar beritanya dijerat thn UU ITE dgn ancaman penjara 6 tahun," cuit akun @mohmahfudmd membalas pertanyaan netizen.
Lebih lanjut Guru Besar Fakultas Hukum UII tersebut juga membongkar kebohongan Ratna Sarumpaet menurut analisisnya.
"Ya, sejak tengah malam semalam sdh tersiar kebohongannya. Pada saat2 yg katanya dianiaya ternyata HP aktif di Jkt, registrasi di sebuah RS di Jkt, narik uang utk bayar di ATM Jkt, main Twitter di Jkt. Tak perlu penjelasan lagi, sdh diketahui akal2annya oleh Polisi. Siapa yg malu?," tulis @mohmahfud.
Sedangkan siang ini, Rabu (3/10/2018) Ratna telah mengakui sendiri kebohongannya.
Dilansir dari Tribunnews.com, sambil menetaskan air mata dan terisak Ratna mengakui, dirinya mendatangi Rumah Sakit Bedah Bina Estetika di Menteng, Jakarta Pusat pada tanggal 21 September 2018, tanggal yang diklaim Ratna terjadi penganiayaan kepada dirinya di Bandung.
Baca: Ratna Sarumpaet Akui Dirinya Berbohong, Karang Cerita Karena Ditanya Anak Soal Wajahnya
"Waktu itu saya mendatangi rumah sakit khusus bedah dan mendatangi dokter khusus bedah bernama Sidik Setya Miharja untuk melakukan operasi sedot lemak di pipi kiri saya,” katanya.
Ratna kemudian mendapati wajahnya mengalami lebam usai operasi itu pada tanggal 22 September 2018.
Dan pada saat itu juga dia mengaku melakukan kebodohan.
"Dokter bilang itu biasa kemudian saya pulang menemui anak saya dan saya melakukan kebohongan dengan mengatakan, saya mengalami penganiayaan, dan informasi itu dikorek terus hingga seminggu kemudian,” katanya.
Ratna mengaku terus menciptakan kebohongan bahkan kepada tokoh terkenal yang membelanya seperti Fadli Zon, Prabowo Subianto hingga Amien Rais.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)