Senin, 6 Oktober 2025

Dorong Pengembangan Perempuan Berdaya, Sandiaga Uno Gelar Pelatihan untuk Ibu-ibu di Bogor

Peran ibu-ibu dalam menggerakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu didukung demi terciptanya lapangan kerja serta peningkatan ekonomi.

HandOut/IST
USAHA RUMAHAN MINIM MODAL - Peserta pelatihan baking produk viral, seperti donat, bomboloni, dan lapis talas, untuk pelaku UMKM yang digelar Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Skies Indonesia dan Pemerintah Kota Bogor di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Sabtu (4/10/2025). Kegiatan yang bertempat di Aula Kantor Kecamatan Bogor Utara, Jalan Gagalur, Tegal Gundil tersebut diikuti oleh 50 peserta yang mayoritas ibu-ibu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran ibu-ibu dalam menggerakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu didukung demi terciptanya lapangan kerja serta peningkatan ekonomi.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Skies Indonesia dan Pemerintah Kota Bogor untuk mrmbuat pelatihan baking produk viral, seperti donat, bomboloni, dan lapis talas.

Sebanyak 50 peserta yang mayoritas ibu-ibu turut ikut serta dalam pelatihan pelaku UMKM ini.

Pendiri YIS, Sandiaga Uno, menyampaikan inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen untuk memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan, agar mandiri secara ekonomi serta mendapatkan kesetaraan kesempatan. 

Menurutnya, pelatihan ini juga berupaya mengubah stigma bahwa perempuan ‘hanya di rumah saja’.

“Lima belas tahun lalu YIS berdiri dengan mimpi kesetaraan kesempatan bagi anak muda, difabel, dan perempuan, hari ini kami mewujudkannya dengan memberdayakan ibu-ibu yang membutuhkan keterampilan melalui kewirausahaan," kata Sandiaga Uno, Senin (6/10/2025).

"Kami memilih baking karena murah, minim risiko, dan dekat dengan keseharian. Di Bogor, potensi talas jangan dibiarkan terbuang. Kita olah jadi produk turunan yang bernilai dan menghasilkan cuan,” tambahnya.

Selain pelatihan membuat produk, peserta juga mendapatkan pendampingan dalam pemasaran, mulai dari cara mengambil foto, menulis caption, membuat konten, hingga membuka pre-order melalui satu aplikasi. 

“Ke depannya, akan ada tahap inkubasi mulai dari pembuatan merek dan kemasan, pencatatan keuangan, sampai akses modal usaha agar mereka benar-benar siap naik kelas,” tambahnya.

Pelatihan ini tidak berhenti pada workshop saja. Setelah sesi baking, program dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama tiga minggu yang memfasilitasi diskusi antara peserta dan pelatih. 

Dalam sesi ini, para peserta dapat bertanya, berbagi pengalaman, serta menerima masukan konstruktif yang dapat langsung diterapkan pada usaha mereka.

Pendampingan juga menitikberatkan pada pelatihan membuat konten promosi, mengoptimalkan strategi digital marketing, dan penerapan ilmu yang didapat selama workshop. 

"Lewat konten usaha jadi cuan, buka lapangan kerja," imbuhnya.

Terpisah, Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah, menyatakan dukungannya atas program ini. 

Dirinya berharap lewat pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, para UMKM Bogor Utara bisa naik kelas. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved