Minggu, 5 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Santri Kediri Ikut Ngecor Bangunan Ponpes, Pengasuh Pastikan Libatkan Tenaga Profesional: Pengabdian

Setelah insiden ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, kini beredar video puluhan santri terlibat pengecoran bangunan di ponpes lain di Kota Kediri.

|
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUN JATIM/MELIA LUTHFI HUSNIKA
SANTRI IKUT NGECOR - Proyek pembangunan gedung di kawasan Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Sebelumnya sempat viral video 'Santri Lirboyo Ngecor' dan menuai beragam tanggapan warganet, usai insiden ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.  

TRIBUNNEWS.COM - Setelah insiden tragis ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kini beredar video puluhan santri terlibat pengecoran bangunan di ponpes lain di Kota Kediri.

Ponpes Al Khoziny diduga mengalami kegagalan konstruksi saat ratusan santri berkumpul di satu titik untuk menjalankan salat Asar pada Senin (29/9/2025).

Hingga artikel ini ditulis, Sabtu (4/10/2025) sore, total keseluruhan korban dalam robohnya Ponpes Al Khoziny yakni sebanyak 167 orang. Dengan rincian 15 orang meninggal, dan 48 korban lainnya belum ditemukan.

Menyusul peristiwa tersebut, media sosial diramaikan dengan potongan video puluhan santri terlibat dalam pembangunan gedung Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Kamis (2/10/2025).

Misalnya dalam platform X dan TikTok, pengguna hanya perlu mengetikkan frasa 'Santri Ngecor' di kolom pencarian.

Dari puluhan video tersebut, para santri tampak bergotong royong membawa ember berisi adonan semen secara estafet.

Hal ini kemudian menuai sorotan publik terkait kualitas bangunan ponpes yang berlokasi di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu.

Menanggapi hal tersebut, pihak pengasuh Ponpes Lirboyo membenarkan keterlibatan para santri dan santriwati dalam pembangunan gedung.

Pengasuh ponpes di bawah Yayasan Hidayatul Mubtadiin Lirboyo memastikan, proyek pembangunan dilakukan sesuai prosedur.

Pihaknya mengatakan, tetap melibatkan tenaga profesional dalam setiap tahapan penting meskipun proyek ini dikerjakan secara mandiri oleh pesantren.

Hal ini dikonfirmasi oleh Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kiai Haji Abdul Muid Shohib saat ditemui pewarta Tribun Jatim, Melia Luthfi Husnika.

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny 14 Orang, Pencarian Korban Penuh Kehati-hatian

"Untuk hal-hal krusial seperti desain, pelaksanaan, dan pengawasan, kami bekerja sama dengan pihak yang memiliki keahlian dan sertifikasi resmi. Para santri hanya membantu sebagai tenaga tambahan atau kuli bangunan," jelasnya pada Kamis (2/10/2025).

Pria yang akrab disapa Gus Muid itu menegaskan, peran santri hanya bersifat sukarela.

Dia menyebut para santri bergabung dalam proses pembangunan sebagai bentuk pengabdian, bukan sebagai tenaga utama.

"Keterlibatan santri tidak dominan. Mereka hanya membantu tukang dan niat mereka semata-mata sebagai ladang amal jariyah," imbuh Gus Muid.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Muid menyampaikan belasungkawa atas insiden runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.

Ia menyebut peristiwa itu menjadi pembelajaran agar meningkatkan kualitas dan keselamatan pembangunan gedung.

"Kejadian di Ponpes Al Khoziny memberi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa pembangunan pesantren harus mengutamakan aspek keselamatan sejak tahap perencanaan hingga konstruksi," tegasnya.

Gus Muid menambahkan, pihaknya sangat berhati-hati dalam setiap proses pembangunan, karena gedung baru itu akan digunakan untuk menampung santri dalam jumlah besar. 

"Kami ingin memastikan keamanan gedung, karena saat ini santri Lirboyo sudah mencapai sekitar 40 ribu orang. Tentu fasilitas harus memadai," ucap Gus Muid.

Baca juga: Cegah Insiden Ponpes Al-Khoziny Terulang, Kementerian PU Harus Awasi Pembangunan Sarana Pendidikan 

Lebih lanjut, pihak pesantren berharap masyarakat tidak salah paham dengan beredarnya video tersebut.

Menurut Gus Muid, semangat gotong royong para santri justru mencerminkan nilai kebersamaan yang sudah lama dijunjung tinggi di lingkungan pesantren.

"Santri ikut serta bukan karena terpaksa, tapi karena merasa memiliki pesantren ini. Apa yang mereka lakukan kami yakini akan menjadi amal kebaikan yang terus mengalir," tutupnya.

Update pencarian korban

PONPES AMBRUK - Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.
PONPES AMBRUK - Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. (Istimewa via TribunJatim.com)

Satu lagi korban ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ditemukan.

Kali ini korban berhasil dievakuasi dari sektor A2, Sabtu (4/10/2025) siang.

Sekira pukul 14.35 WIB, jenazah korban diangkat.

Kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh DVI Polda Jatim.

“Dengan adanya satu korban meninggal yang baru saja dievakuasi ini, total sudah ada 15 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa ini,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit kepada Surya Malang.

Di lokasi kejadian, proses evakuasi terus berjalan.

Alat berat dikerahkan untuk membuka ruang, kemudian petugas melakukan evakuasi manual ketika ditemukan jenazah korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Video 'Santri Lirboyo Kediri Ngecor' Viral, Pengasuh Pastikan Libatkan Tenaga Profesional: Tambahan dan Korban Meninggal Dunia Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ada 15 Orang, Data Sabtu 4 Oktober 2025.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim.com/Melia Luthfi Husnika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved