Kisah Nanang, Santri Selamat dalam Tragedi Musala Ambruk, Tak Kapok Nyantri di Ponpes Al Khoziny
Nanang mengaku tidak kapok untuk nyantri di Ponpes Al Khoziny meski sempat menjadi korban ambruknya mushala tiga lantai.
Berhasil Keluar Sendiri, Masih Sempat Tolong Temannya
Dia mengatakan terjebak dalam reruntuhan selama setengah jam sebelum akhirnya keluar sendiri.
"Saat itu, posisi saya berada di pinggir kanan dan saat bangunan bergetar, saya berusaha lari tapi terkena runtuhan asbes dari atas. Setelah itu, bangunan ambruk dan saya sempat terjebak sekitar setengah jam," terangnya.
Meski berhasil keluar, Nanang tidak melupakan rekannya yang turut tertimpa reruntuhan bangunan.
Di saat yang bersamaan, ia melihat rekannya sesama santri bernama Mamat mengalami kejang usai tertimpa puing bangunan.
Kemudian, dia langsung memutuskan untuk membantu rekannya itu untuk keluar.
"Saya panik lihat teman saya kejang, dan saat mau saya tolong akhirnya dia duduk. Lalu, saya lihat ada lubang kecil dan sambil jalan tiarap-tiarap akhirnya bisa keluar dari reruntuhan," ceritanya.
Nanang mengatakan akibat insiden ini, dia menderita luka lecet di telinga kanan, kening dan tangan kanan.
Sementara, rekannya yang ditolongnya itu langsung dibawa ke rumah sakit dan masih menjalani perawatan hingga saat ini.
Total Ada 10 Korban Tewas
Hingga Jumat sore pukul 16.11 WIB, total korban tewas akibat runtuhnya musala di Ponpes Al Khoziny, mencapai 10 orang.
Adapun korban kesepuluh baru ditemukan pada Jumat siang sekira pukul 14.00 WIB. Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu petugas yang melakukan evakuasi.
“Langsung dievakuasi menggunakan ambulans menuju RS Bhayangkara Surabaya,” katanya.
Sementara, total ada lima korban tewas yang berhasil dievakuasi pada hari ini.
Korban pertama dan kedua dievakausi pada Jumat pagi sekira pukul 07.30 WIB dan pukul 07.36 WIB.
Baca juga: Buntut Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Cak Imin Minta Semua Ponpes Libatkan Tim Teknis dalam Membangun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.