Aksi Demonstrasi di Pati
Terjadi Kericuhan di DPRD Pati oleh Pendukung Sudewo, Koordinator: Kita kan Cinta Damai
Koordinator massa pro Bupati Pati, Sudewo beri tanggapan soal aksi penganiayaan yang dialami oleh AMPB, massa kontra Sudewo.
"Tapi saya anggap percikan-percikan kecil, yang penting tidak anarkis berlebihan,” jelas dia.
Kronologi Pengeroyokan
Teguh Istiyanto, Koordinator AMPB yang dikeroyok menceritakan detik-detik pengeroyokan.
Dilansir TribunJateng.com, awalnya ia hendak masuk ke Gedung DPRD Pati untuk mengawal sidang Pansus.
Selama Pansus dibentuk, AMPB dan khususnya Teguh selalu datang ke agenda rapat.
Namun, gerbang utara yang biasanya tempatnya masuk ditutup.
Ia lalu diarahkan oleh Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi menyarankannya untuk masuk melalui gerbang selatan.
"Saat itu gerbang utama (utara) ditutup, padahal biasanya kami masuk sana."
"Lalu, Pak Kapolresta, Pak Jaka, mengarahkan kami masuk lewat pintu selatan. Sayangnya di sana juga ditutup. Kami tidak bisa masuk," jelas Teguh di depan Posko AMPB.
Saat itu, pendukung Bupati Sudewo menyadari hadirnya Teguh dan koordinator AMPB lainnya, Supriyono alias Botok.
Mereka pun berteriak dan mengejar kedua pentolan AMPB.
Baca juga: Pria Bersenjata Tajam Serang Posko AMPB setelah Sudewo Dipanggil Pansus DPRD Pati
Bahkan, keduanya diteriaki sebagai provokator karena selama ini intens menyuarakan pelengseran Bupati Sudewo.
Saat dikejar, Botok menyelamatkan diri dengan memanjat gerbang dan masuk ke area Gedung DPRD Pati.
Teguh pun menyusul rekannya, namun nahas, kakinya tertangkap dan digeret oleh massa yang mengamuk.
"Saya lalu dipukuli sampai jatuh, diinjak-injak. Baju saya sampai sobek-sobek. Ya saya hanya bisa berdoa saja."
"Alhamdulillah masih diberi kesehatan. Hanya bagian sini yang masih sakit," kata dia sambil menunjuk kepala belakang bagian kanan-bawah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.