Minggu, 5 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Proses Pemindahan Puing Bangunan Ponpes Al Khoziny, SAR Pakai Crane, Kondisi Bangunan Jadi Kendala

Tim SAR gabungan melakukan pemindahan pemindahan material bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk pada Kamis (2/10/2025) malam.

SURYA.co.id/Ahmad Zaimul Haq
PONPES AMBRUK - Keluarga memantau evakuasi korban bangunan runtuh di ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo dari layar yang disediakan di posko Basarnas, Kamis (2/10/2025). Evakuasi korban bangunan runtuh mulai menggunakan alat berat. 

Dijelaskan Emi, semakin jauh crane ini bergerak, beban angker atau batang crane, maka beban yang diterima crane semakin besar. 

Meski demikian, ada kendala yang dihadapi tim, yakni kondisi bangunan sangat tidak stabil karena semua tiang penyangga sudah roboh.

Menurut Emi, beban di atas semua bertumpuk sampai yang paling bawah, sehingga rentan terhadap pola kuncian dari runtuhan bergeser.

Sejak Kamis siang, tim SAR gabungan mulai mengerahkan alat berat berupa crane untuk memindahkan material reruntuhan dari bagian atas reruntuhan bangunan.

Tim rescue Basarnas telah melaksanakan rangkaian assessment sebanyak tiga fase sebelum penggunaan alat berat, Rabu (1/10/2025) malam.

Pada fase pertama, tim melakukan pengecekan tanda-tanda kehidupan di Site A1, A2, dan A3 dengan cara memanggil korban secara bergantian. Namun hasilnya nihil.

Fase kedua dilanjutkan penggunaan search camera yang menjangkau celah hingga kedalaman lima meter. 

Hasilnya, juga tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.

Selain itu, musyawarah dengan pihak keluarga korban dilakukan sebelum penggunaan alat berat. 

Selanjutnya, alat berat mulai masuk ke lokasi sekira pukul 11.30 WIB. 

Mereka langsung bergerak untuk mengangkat balok-balok beton di reruntuhan bangunan tersebut. 

“Crane sudah masuk. Petugas juga sudah di lokasi. Sebenarnya alat berat sudah siap sejak pagi tadi, tapi baru bergerak setelah ada kesepakatan dengan para orangtua korban,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr Suharyanto dalam keterangannya, Kamis. 

Menurutnya, lokasi sekitar semua sudah steril. Gedung-gedung di sekitar juga sudah dikosongkan semua sebelum alat berat bergerak.

“Yang kami masukkan di situ adalah tim yang punya kualifikasi khusus. Dipimpin Komandan Kodim berpangkat Letkol yang mempunyai kualifikasi khusus juga. Yang paham bagaimana saat mengambil balok-balok itu agar aman bagi petugas dan warga sekitar,” jelasnya. 

Libatkan Ahli Konstruksi

Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turut dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved