Kisah Lalu Misbahussurur Warga Kudus: Dulu Rumah Saya Goyang Diterpa Angin, Kamar Mandi Roboh
Misbahussurur merupakan satu dari 130 penerima manfaat program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Misbahussurur, warga Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selalu diliputi perasaan cemas.
Rumahnya nyaris roboh, atapnya bocor, dan tanpa kamar mandi yang layak.
Kecemasannya menjadi-jadi saat musim hujan tiba.
"Rumah saya kurang kokoh, kalau kena angin itu goyang-goyang, atap juga pada bocor. Dulu kamar mandi roboh, kena angin. Karena itu, saya mandinya di rumah tetangga," Misbahussurur mengenang, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kini kecemasan Misbahussurur sirna. Semua kesulitan itu telah berganti menjadi rasa syukur mendalam.
Misbahussurur merupakan satu dari 130 penerima manfaat program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH).
Rumah barunya bukan sekadar bangunan, melainkan pondasi hidup baru.
Baca juga: Semarak Audisi Umum PB Djarum 2025 Hidupkan Ribuan Mimpi di Kudus
“Sekarang Alhamdulillah sudah ada kamar mandi dan WC. Perasaan saya bahagia setelah rumah sudah jadi. Terima kasih untuk Djarum dan Polytron sudah membantu membangun rumah layak huni,” katanya terharu.
Misbahussurur hadir langsung dalam seremoni serah terima simbolis RSLH yang diadakan di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (30/9./2025).
Program RSLH Tahap II ini merenovasi atau membangun ulang 130 rumah dengan total biaya lebih dari Rp7,5 miliar, tersebar di 9 kecamatan. Bersama 92 hunian dari tahap pertama, total sudah 222 rumah yang diperbaiki.
Mulai tahap ini, luas rumah ditingkatkan dari standar sebelumnya dan tata letak ruangan disempurnakan, bahkan menyesuaikan jumlah penghuni untuk memastikan hunian benar-benar aman, nyaman, dan sehat.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, dalam sambutannya mengapresiasi program ini sebagai upaya penting pengentasan kemiskinan.
Ia berharap rumah baru yang aman dan nyaman ini dapat memicu penerima bantuan seperti Misbahussurur untuk menjadi lebih produktif dan memiliki motivasi hidup yang lebih baik.
General Manager Community Development PT Djarum, Achmad Budiharto, menyebut momen serah terima ini sebagai 'kado' istimewa bagi masyarakat Kudus yang bertepatan dengan HUT ke-476 Kabupaten Kudus.
Direktur Finance PT Hartono Istana Teknologi, Guido One Tuwan, menekankan bahwa program ini adalah wujud tanggung jawab sosial sekaligus langkah nyata meningkatkan kualitas hidup masyarakat di area operasional mereka.
Bagi Misbahussurur dan ratusan keluarga lain, program ini bukti kolaborasi yang mengubah kehidupan, memberikan mereka pondasi yang kokoh menatap masa depan.
Bisa Latih Daya Kritis, Kudus Pelopori Penguatan Berpikir Komputasional dan Kecerdasan Artifisial |
![]() |
---|
BMKG Sebut Musim Hujan Bakal Terus Terjadi hingga Oktober 2025, Jadi Berkah untuk Petani Padi |
![]() |
---|
Ini Alasan Mengapa Orang Gampang Sakit saat Musim Pancaroba |
![]() |
---|
Pertimbangkan Dampak Ekonomi, Bupati Kudus Belum Siapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok |
![]() |
---|
Bupati Kudus dan Serikat Pekerja Tolak PP 28/2024, Desak Moratorium Cukai Tembakau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.