Aksi Demonstrasi di Pati
Muncul Massa Pendukung Sudewo saat Rapat Hak Angket, Kinerja Bupati Pati Dianggap Memuaskan
Kericuhan pecah saat Bupati Sudewo hadiri rapat hak angket DPRD Pati. Massa pro dan kontra saling bentrok, satu koordinator AMPB dipukul dan diinjak.
TRIBUNNEWS.COM - Kericuhan sempat terjadi di depan gedung DPRD Pati saat Bupati Pati, Sudewo hadir dalam rapat Pansus Hak Angket, Kamis (2/10/2025).
Pansus Hak Angket dibentuk DPRD Pati setelah Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut pemakzulan Sudewo pada Rabu (13/8/2025).
Kebijakan Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) sebesar 250 persen dianggap mecekik warga.
Meski kenaikan PBB-P2 dibatalkan, AMPB tetap ingin Sudewo lengser karena sikapnya dianggap arogan.
Bupati dapat diberhentikan jika terbukti melakukan pelanggaran seperti melanggar sumpah/janji jabatan, tidak menjalankan kewajiban sebagai kepala daerah, melakukan perbuatan tercela, menggunakan dokumen palsu saat pencalonan serta terlibat tindak pidana dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun.
Hak Angket oleh DPRD merupakan salah satu tahapan pemakzulan kepala daerah karena fungsi hak angket untuk menyelidiki kebijakan bupati yang dianggap merugikan masyarakat dan bertentangan dengan hukum.
Kericuhan saat proses hak angket melibatkan AMPB dan Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai selaku massa pendukung Sudewo.
Awalnya, koordinator AMPB, Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto hendak masuk ke Gedung DPRD Pati sekitar pukul 09.40 WIB.
Mereka dihampiri massa pendukung Sudewo yang berada di lingkungan DPRD Pati.
Supriyono dapat melarikan diri lewat pagar, sedangkan Teguh dipukul hingga diinjak oleh pendukung Sudewo.
Petugas kepolisian mengamankan kedua koordinator AMPB dan membawa keluar halaman DPRD Pati.
Baca juga: Setelah Sebulan Lebih, Bupati Sudewo Bakal Berhadapan Langsung dengan Pansus Hak Angket DPRD Pati
Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai, Sutirto, menyatakan kericuhan antara kedua kubu harusnya tidak terjadi.
“Bagaimana pun kalau kekerasan dari elemen masyarakat apa pun, kalau kekerasan tidak diinginkan. Dari pihak manapun, dari pihak Botok (AMPB) maupun pihak kami. Tapi nantinya saya haqqul yakin tetap akur-akur saja, tetap ngopi bareng, damai,” bebernya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia mendambahkan kedatangannya ke gedung DPRD Pati untuk mengawal Sudewo menjalani rapat pansus hak angket.
“Kami, simpatisan-simpatisan tergerak hatinya. Selama ini dalam rapat Pansus hak angket, pihak Pak Dewo sendiri, tidak ada yang mendampingi atau yang mengawal."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.