Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Cerita Orang Tua Siswa yang Keracunan MBG di Agam, Anaknya Pulang Sekolah Langsung Muntah

Puluhan siswa dan guru mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu program MBG di Manggopoh, Agam, Sumatera Barat, Rabu (1/10/2025).

TribunPadang.com/Panji Rahmat
KERACUNAN MASSAL MBG - Korban keracunan diduga akibat mengkonsumsi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (2/10/2025) pagi. Hingga Kamis (2/10/2025) pagi, total 63 siswa dan guru telah menjadi korban keracunan, menjalani perawatan di Puskesmas Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Agam. 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan siswa dan guru mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Manggopoh, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (1/10/2025).

Salah satu orang tua siswa, Nola Tilaamarcania mengatakan, anaknya yang masih duduk di kelas 1 SDN 09 Balai Satu Manggopoh sudah muntah-muntah sejak pulang sekolah.

“Baru sampai rumah saja kemarin anak saya langsung muntah, banyak. Suhu badannya langsung panas dan lemas,” ujarnya, dilansir TribunPadang.com, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, hingga tadi malam, anaknya muntah-muntah sebanyak empat kali, tetapi dirinya tak curiga bahwa anaknya keracunan.

Ia malah berpikir anaknya sakit karena kondisi cuaca yang beberapa hari terakhir cukup berubah-ubah.

“Makanya sejak malam saya beri minyak kayu putih, bawang putih dan air panas saja,” tuturnya.

Bahkan, sejak pagi Nola memilih untuk meliburkan sekolah anaknya karena kondisi tubuh anak laki-lakinya yang tidak fit.

Akan tetapi, kondisi putranya terus memburuk hingga pukul 08.00 WIB. Ia kembali muntah hingga tiga kali.

“Makanya saya bawa akhirnya ke Puskesmas saya takut kenapa-kenapa. Ditambah adanya informasi keracunan,” ucapnya.

Dugaan Nola ternyata benar, anaknya mengalami keracunan, sesuai keterangan dari pihak puskesmas berdasarkan gejala yang dialami anaknya. 

Orang tua siswa lainnya, Jonedi, membenarkan hal serupa terjadi pada anaknya yang duduk di bangku SMPN 2 Manggopoh.

Baca juga: Legislator PKS Jelaskan Alasan MBG Perlu Diatur dalam UU: Bisa Bertahan hingga 5 Dekade

Bedanya anaknya baru mengalami gejala muntah, demam dan pusing sejak malam hari.

“Awalnya saya yakinkan saja kalau dia sakit demam biasa, lalu saya antar ke sekolah. Tapi ternyata tambah parah dan saya ditelepon pihak sekolah,” ungkapnya sembari mendampingi anaknya yang sedang diperiksa.

Bupati Agam Tetapkan KLB

Bupati Agam Benni Warlis menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus keracunan nasi goreng di Lubuk Basung.

Penetapan itu dilakukan setelah jumlah korban terus bertambah usai mengonsumsi makanan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah pada Rabu kemarin.

Status KLB keracunan makanan diberlakukan hingga seluruh korban pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Keputusan itu diambil selepas Benni memimpin rapat darurat bersama Forkopimda Agam, jajaran Pemkab Agam, pihak RSUD Lubuk Basung, tim BPBD Agam, dan instansi terkait lainnya.

Bupati Agam mengatakan, penetapan status KLB dilakukan menyusul perkembangan di lapangan. Hingga Rabu sore, jumlah warga yang terdampak terus meningkat.

Benni Warlis saat melihat kondisi para korban yang menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung itu meyakinkan sesuai ketentuan yang berlaku, status KLB diberlakukan untuk penanganan dampak keracunan.

"Seluruh hal ditangani khusus oleh pemerintah daerah, tidak hanya langkah-langkah darurat, biaya pengobatan warga terdampak, serta langkah-langkah penanganan darurat lain sesuai ketentuan yang berlaku," katanya dilansir laman resmi Pemkab Agam, Kamis.

Saat ini tercatat sebanyak 54 orang korban terdampak. Para korban menjalani perawatan di empat lokasi, yaitu di Puskesmas Manggopoh, RSUD Lubuk Basung, RSIA Rizky Bunda dan Puskesmas Lubuk Basung.

“Kita akan terus memantau perkembangannya. Mudah-mudahan, korban tidak lagi bertambah,“ tegas Benni Warlis.

Secara khusus, Bupati Agam menegaskan sudah menginstruksikan seluruh jajaran Pemkab Agam untuk bersiaga, dan melakukan langkah-langkah penanganan terkait musibah yang terjadi.

"Kita akan berupaya maksimal mengatasi masalah yang terjadi, dan upaya penanganan serta antisipasi terhadap hal-hal yang bisa memicu peningkatan jumlah korban secara medis," ujarnya.

Benni Warlis menegaskan, pihaknya sudah menginstruksikan langkah-langkah penanganan lebih lanjut untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Setelah menggelar rapat darurat di RSUD Lubuk Basung, Bupati Agam kembali menggelar rapat khusus dengan jajaran Pemkab Agam yang lanjut meninjau kondisi para korban terdampak keracunan di Puskesmas Manggopoh.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Bupati Agam Tetapkan Status KLB Keracunan Massal MBG Lubuk Basung, Semua Biaya Ditanggung Pemerintah.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunPadang.com/Panji Rahmat/Rahmadisuardi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved