Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Tri Wulandari, Wanita Nekat Siram Pertalite ke Polisi Sragen Usai Dilecehkan Dianggap ODGJ

Sosok Tri Wulandari, Warga Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, siram polisi pakai pertalite dan mengaku sudah merencanakan aksi nekatnya tersebut.

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Bobby Wiratama
KOMPAS.com/Romensy Augustino
POLISI DISIRAM PERTALITE - Inilah sosok penyiram pertalite ke petugas provos Sragen, Tri Wulandari saat diwawancarai di rumahnya yang terletak di Mungkung, Jetak, Sidoharjo, Sragen, Rabu (1/10/2025) sore.(KOMPAS.com/Romensy Augustino) 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Tri Wulandari, warga Sragen yang nekat siram polisi Sragen dengan pertalite usai dilecehkan dianggap orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Tri Wulandari menjadi viral usai menyiram Provos Polres Sragen, Bripka Johan dengan pertalite  pada Selasa (30/9/2025) siang, sekitar pukul 09.40 WIB di Mapolres Sragen.

Tri Wulandari terlibat perdebatan dengan petugas setelah dirinya datang ke kantor Propam.

Kemudian Tri Wulandari nekat menyiramkan bahan bakar pertalite dalam botol berukuran 600ml ke arah Bripka Johan.

Insiden polisi disiram pertalite ini mengakibatkan Bripka Johan mengalami luka pada bagian mata kiri.

Warga Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, ini pun mengaku sudah merencanakan aksi nekatnya tersebut.

Tri Wulandari mengaku emosinya memuncak usai merasa dilecehkan oleh polisi yang menganggapnya sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Kalau dibilang perencanaan memang perencanaan. Karena saya sudah dibilang ODGJ. Saya sudah koar-koar di Facebook, siapa yang bilang saya ODGJ saya cari," ujarnya.

"Saya siap resiko. Nanti kalau saya dipenjara, anak saya, saya bawa," tambahnya.

Ia juga menjelaskan tentang alasannya nekat menyiram polisi.

Tri Wulandari mengaku jika perkataan polisi-lah yang membuat emosinya memuncak.

Baca juga: 6 Fakta Oknum Polisi Jambret Kalung Emas Pedagang Tomat di Buleleng, Terancam 9 Tahun Penjara

"Kalau enggak ngomong duluan saya gak bakalan emosi itu memuncak. Ibaratnya bilang ODGJ di situlah pemicunya," ujar Tri di kediamannya, Rabu (1/10/2025) sore.

Awal Mula Masalah

Tri Wulandari juga menjelaskan tentang kekecewaan yang dirasakannya pada polisi.

Kekecewaannya bermula saat dugaan penipuan pembelian minyak goreng pada periode 2021–2023 dengan kerugian sekitar Rp 600 juta.

Tri Wulandari merasa kasus dugaan penipuan tersebut tidak ditindaklanjuti.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved