Program Makan Bergizi Gratis
Hidangan MBG di Semarang Berbuih dan Berbusa, Puluhan Siswa SD Keracunan
Puluhan siswa siswa SDN Ungaran 01 di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengalami keracunan setelah menyantap hidangan MBG.
SPPG adalah unit layanan yang didirikan oleh mitra untuk mendukung distribusi makanan bergizi sesuai standar BGN
Mereka dipanggil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi keracunan massal setelah banyaknya kasus serupa di sejumlah daerah.
Menurut Kepala Dishanpan Kota Semarang Endang Sarwiningsih, ada 14 SPPG yang dilatih untuk menerima bimbingan teknis mengenai menjaga keamanan pangan di SPPG.
Mereka yang dipanggil diterdiri atas kepala SPPG dan ahli gizi masing-masing dapur MBG.
"Ini sebagai antisipasi, jangan sampai terjadi keracunan di Kota Semarang dalam penyelenggaraan makan bergizi gratis ini," ujar Endang.
Endang memaparkan, dalam pelatihan itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium masakan dan bahan baku masakan dari dapur MBG.
Baca juga: Pengakuan Kepala BGN di Depan DPR Soal Keracunan MBG, Tak Semua Dapur MBG Miliki Sanitasi yang Baik
Dia berkata berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, masih ada bahan pangan seperti bawang yang mengandung residu pestisida.
"Bumbu seperti bawang putih itu ada pestisidanya, tapi dalam batas yang rendah," ucapnya.
Menurut Endang, sisa pestisida bisa dinetralisir dengan cara mencuci bahan pangan yang bersih dengan air mengalir kemudian merebusnya.
Dia menyebut Dishanpan sudah melatih 39 dari total 54 SPPG yang sudah beroperasi di Kota Semarang.
BGN: Ribuan orang keracunan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan sebanyak 6.517 orang mengalami keracunan makan bergizi gratis (MBG) sejak program tersebut diluncurkan pada Januari 2025.
Data itu, kata Dadan, dihimpun sejak Januari sampai akhir September 2025. Dadan mengatakan keracunan terbanyak terjadi di Pulau Jawa sebanyak 45 kasus.
Adapun sebanyak tiga wilayah pemantauan MBG, di antaranya wilayah 1 di Pulau Sumatera, wilayah II Pulau Jawa, dan wilayah III untuk Indonesia bagian timur.
"Kalau dilihat dari sebaran kasus, maka kita lihat bahwa di wilayah I itu tercatat ada yang mengalami gangguan pencernaan sejumlah 1.307, wilayah II ini sudah bertambah tidak lagi 4.147 ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang, wilayah III ada 1.003 orang," kata Dadan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, (1/10/2025).
Dadan mengatakan temuan kasus keracunan meningkat di dua bulan terakhir.
Penyebabnya antara lain adanya SPPG yang tidak sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure).
(Tribunnews/Febri/Reza Deni/Tribun Jateng/Lyz/Idayatul Rohmah)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Berbusa Berbuih dan Basi, Kondisi Puding MBG yang Racuni 20 Murid SDN Ungaran 01
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.