Ngohwan Kritik Bobby Nasution: Jangan Razia Plat Aceh, Fokus Berantas Begal dan Pungli di Sumut
Aksi Bobby Nasution hentikan truk plat Aceh di Sumut viral. DPR Aceh hingga warga kecam, minta fokus pada begal, pungli, dan jalan rusak.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution sedang menjadi sorotan.
Hal ini setelah aksinya menghentikan truk berpelat Aceh (BL) di wilayah Sumatera Utara viral di media sosial.
Ia meminta agar kendaraan perusahaan yang beroperasi di Sumut menggunakan pelat daerah setempat (BK atau BB), bukan pelat luar seperti BL, dengan alasan agar pajak kendaraan masuk ke kas daerah Sumut.
Namun, kebijakan ini menuai kritik dari berbagai pihak.
Salah satu di antara yang melontarkan kritik adalah Anggota Komisi IV DPRA bidang Pembangunan dan Tata Ruang, Munawar Ar atau Ngohwan.
Bahkan politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh meminta Bobby Nasution untuk tidak mengulang aksinya.
Karena hal ini sangat berbahaya bila tindakan serupa dilakukan oleh sopir truk di Aceh dan masyarakat.
Sebaiknya Bobby Nasution fokus untuk memberantas begal, pungli dan memperbaiki jalan rusak di sejumlah wilayah Sumatera Utara.
Masalah begal, pungli, dan jalan rusak di Sumatera Utara (Sumut) menjadi sorotan karena ketiganya berdampak langsung pada rasa aman, kepercayaan publik, dan kualitas hidup masyarakat.
Ketiganya saling terkait, jalan rusak memudahkan aksi begal, pungli muncul saat warga cari solusi cepat, dan lemahnya penegakan hukum membuat pelaku tak jera.
Masyarakat menuntut prioritas kebijakan yang menyentuh kebutuhan dasar: keamanan, keadilan, dan infrastruktur. Jika tidak ditangani serius, masalah ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk citra pemerintahan daerah.
Dari pantau di medsos, Ngohwan melihat bukan hanya warga Aceh yang mengecam aksi menantu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Bahkan sejumlah warga Sumut juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan Bobby Nasution dan jajarannya.
Apalagi, banyak warga Sumut yang sering berpergian ke Aceh untuk berlibur dan keperluan lain.
Mereka justru menyoroti kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara yang mengabaikan masalah lain yang lebih urgen untuk dituntaskan.
Menurut Ngohwan, dirinya juga banyak sahabat dari Sumatera Utara yang selama ini melakukan interaksi dengan baik.
Bahkan ikut memantau permasalahan yang dihadapi warga Sumatera Utara dan warga dari provinsi lain yang datang ke Sumut.
Dikatakan Ngohwan, warga Sumut justru selama ini mengeluhkan masih maraknya begal di wilayahnya.
Bahkan sejumlah tempat tidak aman untuk dilintasi pada malam hari.
Warga juga tidak tenang tidur malam karena kejadian begal dan pencurian yang sewaktu-waktu bisa menimpa rumah atau tempat usaha mereka.
Bukan hanya pencurian kendaraan dan isi rumah yang dikhawatirkan warga, tapi pintu dan pagar besi juga menjadi sasaran pencurian.
"Sebaiknya Gubernur Sumatera Utara fokus memberantas begal di wilayahnya sehingga memberikan rasa aman kepada warganya.
Disamping itu juga sangat bermanfaat bagi warga dari provinsi lain yang ingin datang ke Sumut. Jangan sampaikan kejadian pencurian dan begal yang terekam CCTV dan HP warga hingga tersebar di Medsos membuat orang enggan datang ke Sumut," ujar Ngohwan.
Ngohwan juga menyoroti maraknya pungli di jalanan di Sumatera Utara.
Kondisi ini bukan hanya merugikan sopir truk dan mobil pribadi, juga mencoreng nama Sumatera Utara.
Seharusnya Bobby Nasution dengan kewenangannya dapat memberantas masalah pungli di wilayah Sumatera Utara.
"Masalah pungli di Sumatera Utara sudah menjadi rahasia umum. Bukan hanya di jalanan, tapi juga di lokasi wisata dan di sejumlah tempat. Seharusnya Bobby Nasution sebagai orang nomor satu di Sumatera Utara dapat menggunakan kewenangannya untuk memberantas semua itu," harap Ngohwan.
Kemudian Ngohwan juga merasakan keluhan warga maupun sopir yang melewati wilayah Sumut.
Bukan hanya soal begal dan pungli di jalan saja yang dihadapi, tapi sejumlah jalan di Sumatera Utara mengalami kerusakan yang sudah bertahun-tahun.
Warga Sumut sendiri sudah tidak tahu harus mengadu ke mana lagi permasalahan jalan berlubang dan bahkan rusak parah.
"Jalan rusak dan berlubang di Sumatera Utara ini sebenarnya PR bagi Bobby Nasution untuk memperbaikinya.
Sebagai Gubernur Sumatera Utara yang dipilih langsung oleh rakyat, dia diberi wewenang untuk menyelesaikan permasalahan ini," ujar Ngohwan.
Ngohwan berharap agar Bobby Nasution lebih fokus memperbaiki permasalahan utama yang sedang dihadapi warga Sumatera Utara.
Masih banyak persoalan lain yang menjadi fokus Gubernur Sumatera Utara, mulai dari yang sangat menonjol, seperti begal, pungli, jalan rusak dan memperbaiki perekonomian warga.
"Jadi sebaiknya Bobby Nasution fokus saja memberantas begal, pungli yang masih marak dan memperbaiki jalan berlubang di Sumatera Utara. Itu yang diharapkan warga Sumut, jangan mencari kambing hitam dengan merazia kendaraan plat Aceh saja," harap Ngohwan yang juga Ketua Fraksi PKB di DPRA.
Ngohwan menyarankan kepada Bobby Nasution untuk sama-sama menjaga kedamaian.
Jangan sampai gebrakan yang hanya mencari popularitas semata malah memunculkan konflik antarsesama masyarakat.
"Kita melihat Aceh-Sumut selama ini bergandengan dan berdampingan , jadilah tetangga yang baik bukan tetangga yang berisik," harap Ngohwan.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Sumber: Serambi Indonesia
KNKT Ingin Ada Sekolah Khusus Pengemudi Truk, Cegah Kecelakaan di Jalan Raya |
![]() |
---|
Bobby Nasution Dianggap Norak oleh DPR Aceh setelah Minta Truk Berpelat Aceh Diganti Pelat Sumut |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Medan Hari Ini, Senin 29 September 2025: Hujan Siang hingga Malam |
![]() |
---|
Kronologi Komplotan Begal Berkedok Leasing Rampas Mobil di Tangerang: Korban Diturunkan Paksa |
![]() |
---|
Belajar dari Tragedi 2003, Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.