Jumat, 3 Oktober 2025

Belajar dari Tragedi 2003, Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok

belajar dari tragedi 2003. BMKG dan BPBD diminta monitor sungai dan bukit agar masyarakat aman.

Editor: Content Writer
dok. Pemprov Sumut
MITIGASI BANJIR - Gubernur Sumut Bobby Nasution menekankan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dini untuk mencegah banjir bandang di Bahorok, Langkat, belajar dari tragedi 2003. BMKG dan BPBD diminta monitor sungai dan bukit agar masyarakat aman. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi dini untuk mencegah terulangnya bencana banjir bandang di destinasi wisata Bukit Lawang, Bahorok, Kabupaten Langkat.

Peringatan itu disampaikan Bobby Nasution dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan banjir bandang akibat bencana hidrometeorologi basah secara virtual bersama Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati di Kantor Camat Desa Timbang Jaya, Bahorok, Jumat (26/9/2025).

“Kesiapan kita adalah mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi warga dan pelaku usaha di sekitar wisata Bahorok. Kita harap mereka dapat mengetahui bila akan terjadi bencana,” ujar Bobby.

Gubernur meminta seluruh pihak terkait, termasuk Forkopimda, BMKG, OPD, BPBD, dan akademisi, untuk memberikan pemahaman mitigasi awal dan mengidentifikasi potensi bencana. Hal ini penting agar masyarakat dan pelaku usaha di pinggiran Sungai Bahorok terhindar dari risiko bencana.

Baca juga: Raja Ampat Dilanda Banjir Bandang, Susi Pudijastuti Desak Prabowo Hentikan Aktivitas Tambang

Sementara itu, Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati menjelaskan banjir bandang 2003 terjadi akibat longsoran tanah di perbukitan Bukit Barisan sepanjang Sungai Bahorok. Longsoran tersebut disebabkan kontur tanah yang curam, mudah bergerak, serta material kayu yang menumpuk membendung aliran sungai. Saat puncak musim hujan, bendungan alami itu jebol dan menerjang permukiman di sekitar sungai.

“Perlunya kewaspadaan sebelum Desember, mengingat adanya potensi gempa bumi kecil yang dapat memicu pergeseran dan longsoran tanah. Pemerintah diminta memonitor sungai dan bukit di sekitarnya untuk mendeteksi perubahan struktur tanah, seperti retakan atau tumpukan yang menutup hulu sungai,” jelas Dwikorita.

Sebagai langkah mitigasi, BMKG mengusulkan agar material yang menumpuk di sungai dibersihkan secara bertahap bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Informasi peringatan dini cuaca ekstrem juga akan disampaikan kepada masyarakat melalui koordinasi BMKG dan BPBD.

Bupati Langkat Syah Afandin mengapresiasi perhatian Gubernur Bobby Nasution terhadap Bahorok. Ia menyebut keseriusan gubernur dalam pembangunan infrastruktur dan antisipasi bencana sebagai “angin segar” bagi masyarakat.

“Bahorok adalah destinasi wisata penting bagi Sumut. Kami berharap pembangunan dan mitigasi bencana terus dilakukan di sini,” kata Syah Afandin.

Baca juga: Gubernur Sumut Bobby Nasution Uji Coba Pesawat Amfibi di Danau Toba

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved