Anak Driver Ojol di Ponorogo Lolos Beasiswa Kedokteran UMY, Motor Tua Jadi Saksi Perjuangan
Anak driver ojol Ponorogo raih beasiswa Kedokteran UMY. Motor tua jadi saksi perjuangan keluarga dalam keterbatasan.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah anak driver ojek online (online), Afani Naura Fatkhurrohman di Ponorogo, Jawa Timur, mendapatkan beasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Mohammad Arief Fatkhurrohman mampu mengantarkan anak hingga menempuh pendidikan di salah satu fakultas unggulan di Indonesia yang berkomitmen mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berbasis nilai-nilai Islam.
Mohammad Arief Fatkhurrohman bekerja mulai dari pagi campai malam di jalan. Dia bersama dengan istrinya Debby Humaira Permatasari berjuang supaya anak menempuh pendidikan tinggi.
Sepeda motor tua menjadi saksi perjuangan. Sejak pagi, Arief sudah bersiap. Ia memanaskan motor tuanya yang sudah menempuh puluhan kilometer jalanan Ponorogo. Sebelum mulai pekerjaan, dia mengantar anak sekolah. Di jok belakang, Afani duduk dengan seragam rapi, membawa buku dan mimpi besar: menjadi dokter.
Setelah anak-anak turun, Arief mulai menerima order. Kadang antar makanan, kadang antar penumpang. Panas terik dan hujan deras bukan alasan untuk berhenti. Helm lusuh dan jaket ojol yang mulai pudar adalah seragam perjuangan. Pekerjaan ini dilakukan hingga larut malam.
Hidup sederhana tidak menghentikan langkah keduanya untuk bermimpi besar bagi masa depan anak-anakya.
Sebagai driver ojol, sehari-hari Arief menempuh jalanan Ponorogo dengan motor tua yang menjadi satu-satunya kendaraan keluarga.
Motor tua itu bukan hanya alat mencari nafkah, tetapi juga saksi perjuangannya mengantar anak-anak bersekolah.
Meski hidup dalam keterbatasan, putri kedua mereka yang bernama Afani Naura Fatkhurrohman, berhasil meraih beasiswa dokter di UMY.
Kabar tersebut tentu saja menjadi hadiah terbesar sekaligus jawaban dari doa panjang yang mereka panjatkan.
“Yang jelas ini doa kami yang tembus di langit. Sangat membanggakan sekali, tidak pernah menyangka anak kami bisa sampai di titik ini,” ujar Arief dilansir dari laman UMY, Kamis (25/9/2025).
Sejak kecil anaknya ingin jadi dokter
Keterbatasan ekonomi menjadi tantangan utama bagi keluarga Arief. Dengan hanya satu motor dan penghasilan pas-pasan dari ojol, keluarga ini harus pintar-pitar mengatur kebutuhan.
Akan tetapi, Arief dan Debby sepakat menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.
Debby mengatakan, Afani menunjukkan kedisplinan sejak ia kecil. Ia terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tanpa disuruh, belajar lebih dulu sebelum bermain, serta tidak larut dalam penggunaan gadget seperti remaja pada umumnya.
Sumber: Tribun Jabar
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Beasiswa Anak Double Akal 2025 dari Pepsodent, Ini Syarat dan Ketentuannya |
![]() |
---|
Pasutri di Ponorogo Tewas Diduga Dibunuh Anak Kandung, Dimakamkan Satu Liang Lahat |
![]() |
---|
Sosok Bupati Jember Gus Fawait yang Disebut Cuek pada Wakilnya hingga Diadukan ke KPK |
![]() |
---|
Cukai Tinggi Dinilai Bisa Ancam Ekonomi Lokal di Sentra Tembakau Jawa Timur |
![]() |
---|
Usut Proses Pengadaan Barang dan Jasa di Dinas PUPR Situbondo, KPK Periksa Eks Bupati Karna Suswandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.