Program Makan Bergizi Gratis
Siswa Keracunan MBG Kembali Terjadi di Cipongkor Bandung Barat, Berasal dari Dapur Berbeda
Sajian MBG yang menyebabkan keracunan berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berbeda dari kasus sebelumnya yang terjadi sebelumnya.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Kasus siswa keracunan usai santap makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (24/9/2025).
Kali ini, keracunan MBG diduga menimpa siswa SMK Karya Perjuangan, Cipongkor.
"Betul sudah ada laporan baru muncul kasus keracunan imbas MBG lagi. Korban siswa SMK Karya Perjuangan. Sementara 4 orang, yang sudah dibawa ke Kecamatan," kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah saat dikonfirmasi.
Baca juga: Cak Imin Belum Dengar Ada Rencana Penyetopan Program MBG Seusai Marak Siswa Keracunan
Yuyun belum memberikan keterangan rinci terkait peristiwa tersebut. Sajian MBG yang menyebabkan keracunan berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berbeda dari kasus sebelumnya yang terjadi pada Senin (22/9/2025).
"Untuk kasus baru ini berasal dari dapur berbeda. Karena dapur MBG ini masih beroperasi," ujarnya.
Yuyun menambahkan, GOR Kecamatan Cipongkor masih dijadikan posko utama penampungan korban yang mengalami keracunan usai menyantap MBG.
"Kami telah mendirikan beberapa posko pelayanan untuk menampung dan menangani para korban. Korban masih terus berdatangan," tandasnya.
393 Siswa Keracunan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengungkap data terbaru korban keracunan sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor. Hingga Selasa (23/9/2025) sore, ada 393 siswa yang tercatat sebagai korban keracunan.
"Data terbaru yang masuk hingga 16.30 WIB tadi, ada 393 siswa yang tercatat sebagai korban keracunan," kata Plt Kepala Dinkes Bandung Barat, Lia N Sukandar saat dikonfirmasi.
Lia mengungkapkan, mayoritas korban keracunan telah diperbolehkan pulang ke rumah dengan status rawat jalan. Dari 393 korban yang terdata, ada 39 yang masih menjalani rawat inap.
Baca juga: Kasus Keracunan MBG Paling Parah di Jawa Barat, JPPI: Masalahnya Tak Cuma di Dapur, tapi BGN Juga
"Memang masih ada yang rawat inap, tapi mayoritas sudah rawat jalan," ungkapnya.
Lia memberikan data lebih rinci terkait tempat-tempat penanganan korban keracunan sajian MBG. Tempat tersebut meliputi Posko Puskesmas Cipongkor, RSUD Cillin, Posko Kecamatan Cipongkor, RSIA Anugrah, dan Klinik Permata Hati.
Di Posko Puskesmas, ada 93 orang siswa yang tercatat sebagai korban keracunan dan semuanya telah diperbolehkan pulang.
Di RSUD Cillin, ada 32 orang tercatat sebagai korban dengan 18 orang masih menjalani rawat inap.
Di Posko Kecamatan, ada 240 orang yang terdata dan 238 di antaranya telah diperkenalkan pulang. Dua orang masih dirawat.
Sumber: Tribun Jabar
Program Makan Bergizi Gratis
Analisa Matematika Penyebab Keracunan MBG, Interval Waktu Bakteri Berkembang hingga Makanan Basi |
---|
FSGI Desak Pemerintah Tak Abaikan Keselamatan Anak dalam Program MBG |
---|
Ribuan Keracunan Selama 9 Bulan MBG Dilaksanakan, Ini Jumlah Korban Versi Istana, BGN, dan JPPI |
---|
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Pimpinan Komisi X DPR Desak Mendikdasmen Koordinasi dengan BGN |
---|
Program MBG Bangkalan Jadi Sorotan seusai Dua Kali Ditemukan Ulat dalam Menu |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.