Senin, 29 September 2025

Berita Viral

Viral Grup ‘Gay Surakarta’ Berisi 13 Ribu Anggota, Kemkomdigi Take Down Usai Ramai di Medsos

Kemkomdigi resmi hapus grup Facebook “Gay Surakarta dan Sekitarnya” dengan 13 ribu anggota usai viral dan dikhawatirkan picu HIV/AIDS.

Editor: Glery Lazuardi
Tangkapan Layar Facebook
DIHAPUS - Grup Facebook “Gay Surakarta dan Sekitarnya” tiba-tiba hilang pada Selasa (23/9/2025). Diskominfo Kota Solo mengonfirmasi bahwa grup tersebut telah dihapus oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). 

Namun, justru muncul grup dengan nama yang mengejutkan warga.

Kasus HIV/AIDS di Solo Tembus 1.480 per Juni 2025

Lelaki Seks Lelaki (LSL) termasuk dalam kelompok berisiko tinggi dalam penularan HIV/AIDS.

Komisioner Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo, Tommy Pranoto, menegaskan hal ini menyusul sorotan terhadap grup Facebook “Gay Surakarta dan Sekitarnya” yang belakangan muncul di media sosial.

“Komunitas populasi kunci yang rentan tertular dan menularkan ada lima: LSL (Lelaki Seks Lelaki), PSP (Pekerja Seks Perempuan), Transgender, pemakai narkoba suntik, dan High Risk Man atau pelanggan,” ujar Tommy saat ditemui di kantornya, Senin (22/8/2025).

Menurutnya, KPA Solo telah melakukan pemantauan intens terhadap komunitas-komunitas tersebut, termasuk menjalin kerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendampingi dan melakukan penanggulangan.

“Selama ini kita juga ikut memantau. LSM yang mendampingi juga ada. Itu memang agak sulit diketahui,” tuturnya.

Tommy menjelaskan, berbeda dengan transgender yang lebih mudah dikenali, individu dengan orientasi LSL sulit diidentifikasi secara fisik karena mereka tampak seperti laki-laki pada umumnya dan masih berbaur dengan masyarakat.

“Secara fisik tidak bisa diketahui. Mereka masih berbaur dengan masyarakat dan komunitas sulit dimasuki orang yang tidak komunitas dia,” terangnya.

Meski belum menjangkau secara spesifik komunitas gay yang aktif di media sosial, KPA Solo tetap berupaya melakukan pendekatan melalui LSM yang memiliki akses ke kelompok rentan tersebut.

“Selama ini kami menjangkau atau mendampingi bekerjasama dengan LSM. LSM yang mendampingi menggiring ke tes setelah diketahui positif, ada LSM yang mendampingi untuk ikut terapi,” jelasnya.

Data KPA Solo menunjukkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2026, dari 2.362 target sasaran LSL, baru sekitar 1.065 orang atau 45 persen yang menjalani tes HIV.

Secara keseluruhan, per Juni 2025, tercatat 1.480 kasus HIV di Kota Solo. Dari jumlah tersebut, 689 orang telah berkembang menjadi AIDS dan 186 di antaranya meninggal dunia.

Untuk memperluas jangkauan penanggulangan, KPA Solo mulai menerapkan pendekatan digital.

Sistem ini memungkinkan pendamping memberikan informasi dan mengarahkan tes secara daring.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan