Berita Viral
Viral Grup ‘Gay Surakarta’ Berisi 13 Ribu Anggota, Kemkomdigi Take Down Usai Ramai di Medsos
Kemkomdigi resmi hapus grup Facebook “Gay Surakarta dan Sekitarnya” dengan 13 ribu anggota usai viral dan dikhawatirkan picu HIV/AIDS.
Editor:
Glery Lazuardi
Namun, justru muncul grup dengan nama yang mengejutkan warga.
Kasus HIV/AIDS di Solo Tembus 1.480 per Juni 2025
Lelaki Seks Lelaki (LSL) termasuk dalam kelompok berisiko tinggi dalam penularan HIV/AIDS.
Komisioner Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo, Tommy Pranoto, menegaskan hal ini menyusul sorotan terhadap grup Facebook “Gay Surakarta dan Sekitarnya” yang belakangan muncul di media sosial.
“Komunitas populasi kunci yang rentan tertular dan menularkan ada lima: LSL (Lelaki Seks Lelaki), PSP (Pekerja Seks Perempuan), Transgender, pemakai narkoba suntik, dan High Risk Man atau pelanggan,” ujar Tommy saat ditemui di kantornya, Senin (22/8/2025).
Menurutnya, KPA Solo telah melakukan pemantauan intens terhadap komunitas-komunitas tersebut, termasuk menjalin kerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendampingi dan melakukan penanggulangan.
“Selama ini kita juga ikut memantau. LSM yang mendampingi juga ada. Itu memang agak sulit diketahui,” tuturnya.
Tommy menjelaskan, berbeda dengan transgender yang lebih mudah dikenali, individu dengan orientasi LSL sulit diidentifikasi secara fisik karena mereka tampak seperti laki-laki pada umumnya dan masih berbaur dengan masyarakat.
“Secara fisik tidak bisa diketahui. Mereka masih berbaur dengan masyarakat dan komunitas sulit dimasuki orang yang tidak komunitas dia,” terangnya.
Meski belum menjangkau secara spesifik komunitas gay yang aktif di media sosial, KPA Solo tetap berupaya melakukan pendekatan melalui LSM yang memiliki akses ke kelompok rentan tersebut.
“Selama ini kami menjangkau atau mendampingi bekerjasama dengan LSM. LSM yang mendampingi menggiring ke tes setelah diketahui positif, ada LSM yang mendampingi untuk ikut terapi,” jelasnya.
Data KPA Solo menunjukkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2026, dari 2.362 target sasaran LSL, baru sekitar 1.065 orang atau 45 persen yang menjalani tes HIV.
Secara keseluruhan, per Juni 2025, tercatat 1.480 kasus HIV di Kota Solo. Dari jumlah tersebut, 689 orang telah berkembang menjadi AIDS dan 186 di antaranya meninggal dunia.
Untuk memperluas jangkauan penanggulangan, KPA Solo mulai menerapkan pendekatan digital.
Sistem ini memungkinkan pendamping memberikan informasi dan mengarahkan tes secara daring.
Sumber: TribunSolo.com
Berita Viral
Viral Video Siswi SMP di Kendari Pesta Narkoba, 4 Orang Pelajar Jalani Rehabilitasi |
---|
Kronologi Pasutri di Maluku Dikeroyok 17 Brimob, Berawal dari Perkelahian saat Pesta Pernikahan |
---|
Nasib 3 ASN Kota Pariaman yang Viral gegara Main Kartu UNO saat Jam Kerja |
---|
Fakta Gedung Pemerintahan Brebes yang Ambruk, Dibangun Tahun 2022, 2 Pekerja Alami Patah Tulang |
---|
Ramai Grup Facebook 'Gay Surakarta dan Sekitarnya', Punya 13.999 Anggota, Dibuat Sejak 2023 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.