Senin, 29 September 2025

7 Hasil Penyidikan Polisi Hingga Radiet Jadi Tersangka Pembunuhan Pacar: Pelecehan, Dibekap di Pasir

Dari hasil penyidikan sebelum peristiwa pembunuhan sempat terjadi perkelahian hebat antara Radiet dan Vani karena korban menolak berhubungan intim.

Penulis: Dewi Agustina
Kolase Istimewa/Tribun Lombok
PEMBUNUHAN PACAR - Polisi mengungkap hasil penyidikan terkait kasus tewasnya Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19) pada Rabu (27/8/2025) dini hari hingga ditetapkannya pacar korban Radiet Ardiansyah sebagai tersangka. (kiri) Tersangka Radiet; (tengah) jasad Vani saat ditemukan pada Rabu (27/8/2025) dini hari; (kanan) Radiet dalam kondisi luka-luka saat ditemukan. 

Diketahui saat senja, Pantai Nipah ini menyuguhkan pemandangan matahari terbenam yang memukau, menjadikannya spot favorit untuk foto romantis.

Namun hingga tengah malam, Vany tak kunjung pulang. 

Keluarga pun mulai khawatir. 

Orang tua korban lalu berusaha menghubungi teman-temannya dan melakukan pelacakan lokasi terakhir melalui ponsel.

Hingga pada Rabu (27/8/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita, keluarga menemukan Radit dalam kondisi tak sadarkan diri di sekitar Pantai Nipah.

Dia mengalami luka serius di wajah dan sekujur tubuh.

Korban Radiet kemudian dilarikan ke Puskesmas Nipah untuk mendapatkan pertolongan medis.

Selang 5 jam kemudian, tepatnya pukul 06.30 Wita, Vany ditemukan.

Namun sayang Vany dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Saat ditemukan Vany hanya mengenakan pakaian dalam dan ditemukan dalam posisi telungkup.

Kronologis Penyerangan Versi Radiet

Sebelumnya, saat penemuan jasad Vani pada Rabu (27/8/2025), Radiet memberikan kesaksian bahwa dirinya diserang oleh seorang pria tak dikenal di pinggir Pantai Nipah.

Ia mengaku tidak mengenali pelaku, namun masih mengingat jelas wajahnya.

"Cowok, tidak kenal sama sekali, satu orang yang melakukan, saya gak ingat bajunya karena waktu itu sudah mulai gelap," ungkap Radit.

Ia menyebut ciri-ciri usia pelaku sekitar 20 hingga 30 tahun dengan tubuh kurus.

Kejadian bermula ketika keduanya tengah duduk santai menikmati suasana senja. 

Tiba-tiba, seorang pria muncul dari arah belakang sambil membawa sebilah bambu.

Dia mengaku sebelum terjadi penyerangan, pelaku sempat menginterogasi dirinya dan Vani soal keberadaan mereka di lokasi.

"Saya jawab, kami tidak ngapa-ngapain di sini, periksa saja tas kami, Pak, jajan doang isinya," kenang Radit.

Menurut pengakuannya, suasana saat itu sudah gelap. 

Pelaku menanyakan mengapa mereka belum pulang.

Radiet menjawab bahwa mereka memang sedang bersiap untuk kembali. 

Namun pelaku justru menahan mereka, lalu menyerangnya secara brutal.

"Tapi ditahan sama dia, terus saya pingsan, bangun pas ibu itu datang," kata Radiet, yang ditemukan dalam kondisi penuh luka di wajah dan tubuh.

(TribunLombok.com/Robby Firmansyah) (Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Terungkap Sebelum Tewas Mahasiswi Unram Cekcok Gegara Tolak Berhubungan Intim, Dibekap ke Pasir

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan