Beda Pengakuan Polisi di Sinjai dan Saksi Mata soal Siswa Pukul Guru, Akui Malu, Propam Turun Tangan
Aiptu Rajamuddin diduga hanya menyaksikan anaknya memukul Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 1 Sinjai, tapi dia membantah.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
“Kita sudah rapat bersama guru. Hasilnya murid ini dikeluarkan,” ungkapnya.
Suardi menjelaskan, keputusan ini untuk memberi efek jera.
“Supaya ada efek jeranya. Kalau mau pindah sekolah, silakan,” tegasnya.
Baca juga: Duduk Perkara Siswa SMAN 1 Sinjai Pukul Wakasek di Depan Ayah yang Seorang Polisi, Dipanggil ke BK
Dalam peristiwa ini, MR mengaku tersulut emosi kepada Mauluddin.
Hal itu berawal saat MR dihukum karena bolos sekolah.
Tas milik MR diambil oleh Mauluddin saat jam pelajaran.
MR disanksi lantaran tidak masuk sekolah pada Senin (15/9/2025).
Mengetahui tasnya diambil oleh Mauluddin, MR kemudian menghubungi korban sekira pukul 15.00 WITA.
MR bermaksud mengambil kembali tasnya.
Namun, Mauluddin menjawab jika ia sudah pulang bersama kepala sekolah.
Pada pukul 16.00 WITA, MR kembali ke sekolahnya mengikuti latihan futsal.
MR melihat kepala sekolahnya belum pulang dari sekolah.
MR lantas menganggap Mauluddin membohongi dirinya.
Pada Selasa (16/9/2025), tas milik MR akhirnya dipulangkan di ruang Bimbingan Konseling (BK).
Namun, kondisi tas MR dalam keadaan rusak.
Selain itu, MR sempat dihukum berdiri di depan gerbang sekolah oleh Mauluddin.
Sehingga, MR nekat menganiaya Mauluddin di ruang BK.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Blak-blakan Aiptu Rajamuddin Saksikan Anaknya Pukul Guru di Ruang BK, 'Kamu Bikin Malu Saya'
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Tribun-Timur.com/Muh Ainun Taqwa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.