Buntut Mulut Bayi Keluar Cacing di Bengkulu, Dinkes Seluma Panggil PJ, DPRD dan Bupati Bersuara
Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma Bengkulu bakal panggil penanggung jawab (PJ) program dan klaster hingga kepala Puskesmas terkait kasus bayi cacingan
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
Terkait anggaran, pihaknya siap untuk mendukung program ini supaya kejadian serupa tak terjadi di masa depan.
"Ini peristiwa luar biasa, semua harus sigap dan cepat menangani ini. Lakukan penanganan secara khusus kepada pasien," ucap April Yones kepada TribunBengkulu.com, Senin (15/9/2025).
Kasus ini menunjukkan bahwa PHBS belum terlaksana secara maksimal di masyarakat.
Untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, sosialisasi PHBS harus lebih digencarkan lagi.
"Dinkes dan Puskesmas harus peka dengan peristiwa ini. Gencarkan sosialisasi PHBS, agar masyarakat memahami pentingnya PHBS diterapkan di lingkungan keluarga," kata April Yones.
Tak hanya meminta Dinkes untuk menggencarkan sosialisasi PHBS, anggota DPRD juga siap terjun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi.
"Nanti kami DPRD Seluma di setiap pertemuan dengan masyarakat di Dapil masing-masing juga akan melaksanakan sosialisasi PHBS ini. Ini harus menjadi prioritas agar ke depan tidak ada lagi peristiwa seperti ini," tambah Ketua DPRD Seluma.
Pihak DPRD juga bakal memanggil dinas terkait seperti Dinkes, Puskesmas, hingga RSUD Tais terkait kasus yang dialami Nur Sabrina.
"Saya berencana akan memanggil Dinkes, Puskesmas juga RSUD Tais menyikapi ini. Kita akan duduk bersama, mencari solusi agar ke depan tidak ada lagi anak mengalami penyakit ini," pungkas April.
Respons Bupati
Teddy Rahman selaku Bupati Seluma menambahkan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) harus dipantau lebih ketat.
Baca juga: Respons Bupati hingga DPRD Seluma Bengkulu soal Balita Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidungnya
"Ini perlu pemantauan Posyandu. Jadi Puskesmas harus monitoring yang detail terkait permasalahan kesehatan di masyarakat. Jangan cuma menunggu masyarakat yang datang berobat, harus lebih intens turun ke masyarakat," kata Teddy.
TribunBengkulu.com mewartakan, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus berkoordinasi untuk permasalahan ini, terutama Dinas Kesehatan.
"Tenaga kesehatan harus disebar sampai tingkat desa. Menjalankan tugas dan mengumpulkan data untuk dijadikan program dan sasaran kegiatan kesehatan Pemkab Seluma," ucap Teddy.
Ia juga menekankan, kepala desa, lurah, hingga camat harus berperan aktif dalam sosialisasi masalah kesehatan di tiap desa.
"Hirarkinya harus jalan. Saya minta semua berperan aktif untuk memantau permasalahan di masyarakat ini. Bukan hanya kesehatan, tapi meliputi semua aspek yang terjadi di masyarakat," pungkas Teddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.