Senin, 29 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Sejarah Singkat Gedung Grahadi, Rumah Dinas Gubernur Jatim yang Dibakar Massa

Inilah sejarah singkat Gedung Negara Grahadi. Cagar budaya di Surabaya, Jawa Timur yang awalnya dibangun menghadap ke sungai

TRIBUNJATIM.COM/Sofyan Arif Candra Sakti
GEDUNG BERSEJARAH - Potret Gedung Negara Grahadi yang menjadi saksi bisu perkembangan Kota Surabaya. Kini Gedung Grahadi dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025). Inilah sejarah singkat Gedung Negara Grahadi. Cagar budaya di Surabaya, Jawa Timur yang awalnya dibangun menghadap ke sungai 

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa TImur dibakar massa yang lakukan aksi demo, Sabtu (30/8/2025) pukul 22.00 WIB.

Massa tersebut lakukan aksi demo untuk menyuarakan tuntutan keadilan atas insiden tewasnya Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta.

Bahkan, api yang membakar Gedung Grahadi tersebut juga menghanguskan ruang kerja Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak.

Gedung yang kini jadi rumah dinas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ini pun dirusak di dimasuki massa.

Wartawan Surya.co.id di lapangan melaporkan, ada enam unit komputer dari ruang press room diambil dan dibawa ke depan kerumunan lalu dirusak.

Meja, sofa, hingga kursi di ruang media juga jadi sasaran perusakan oleh massa.

Nama Grahadi sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya rumah yang mulia.

Bangunan utama Gedung Grahadi dibangun pada akhir abad ke-18, tepatnya 1795.

VOC yang berhasil mengalahkan Kraton Surabaya pun menunjuk seorang penguasa di Jawa bagian timur dan berkedudukan di Surabaya.

Dirk van Hogendorp lah orang yang ditunjuk sebagai penguasa.

Ia lantas membeli tanah di selatan kota yang dulu masih sepi dan letaknya di tepi sungai.

Baca juga: Kronologi Dibakarnya Mapolsek Tegalsari Surabaya & Situs Bersejarah: Awalnya Massa Dipukul Mundur

Di atas tanah yang mulanya milik pedagang tersebut, dibangunlah sebuah rumah peristirahatan yang menghadap ke sungai dan dikelilingi taman bunga yang luas.

Rumah ini dirancang menghadap ke arah sungai karena penghuninya bisa melihat lalu lalang perahu yang dulu jadi transportasi utama sebelum jalan raya berkembang.

Lalu, setelah pergantian kekuasaan yang terjadi di Eropa, Belanda dikuasai oleh Perancis di bawah kekuasaan Kaisar Napoleon Bonaparte.

Mengutip dprkpck.jatimprov.go.id, Napoleon Bonaparte mengutus seseorang dari Belanda untuk menjadi Gubernur Jenderal VOC di Hindia-Belanda sebagai bawahan Perancis.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan