Sabtu, 4 Oktober 2025

Kades Wardi Sutandi Ngaku Sudah Bantu dan Kontrol Kondisi Keluarga Raya Bocah Sukabumi Cacingan

Kades  Wardi Sutandi ngaku sudah kontrol dan sering berbagi ke keluarga Raya, bocah 4 tahun tewas karena ratusan cacing bersarang di tubuhnya.

Kolase Instagram @dedimulyadi71, Kompas.com/RIKI ACHMAD SAEPULLOH/ist
BOCAH MENINGGAL DI SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, ilustrasi cacing dan Kepala Desa Cianaga Wardi Sutandi. Dedi Mulyadi memberikan sorotan kepada Kepala Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, bernama Wardi Sutandi karena ada bocah bernama Raya (4) yang meninggal dunia setelah ratusan cacing bersarang di tubuhnya. Kades Cianaga,  Wardi Sutandi ngaku sudah kontrol dan sering berbagi ke keluarga Raya, bocah 4 tahun tewas karena ratusan cacing bersarang di tubuhnya. 

Kendati demikian, karena pola hidup yang tidak terkontrol dan minimnya pengawasan, Raya akhirnya menderita penyakit dan meninggal dunia.

Wardi mengaku kerap mengontrol kondisi keluarga Raya dan memberi sedikit rezeki untuk mereka.

"Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orang tuanya enggak bisa kerja juga," tutur Wardi Sutandi.

"Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu, untuk Raya dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (yang mengalami keterbelakangan mental)," tegas Wardi.

Baca juga: Nasib Miris Raya, Balita asal Sukabumi: Rumit Urus BPJS Kesehatan, Meninggal Dunia akibat Cacingan

Wardi menerangkan, Raya sempat mengalami demam dan didiagnosis menderita penyakit paru-paru.

Namun, karena keluarganya tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS, pengobatan Raya mengalami kendala.

"Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat, ternyata dia punya penyakit paru. Udah gitu (keluarga) dia gak punya KK KTP sama sekali, desa tidak urus alhamdulillah," tutur Wardi Sutandi.

Wardi menuturkan bahwa pihak desa hanya mengetahui bahwa Raya dijemput oleh yayasan sosial memakai ambulans.

"Cuman setelah penyakitnya makin parah, kemudian ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans," ungkap Wardi.

"Pemerintah desa sudah taunya sampai situ. Tapi sebelum dibawa (rumah teduh), Raya ini sering keluar masuk klinik dan Puskesmas," jelas dia.

Setelah kabar mengenai penyakit parah Raya menyebar, ia dirawat selama sekitar sembilan hari dengan bantuan filantropi tersebut. 

Sayangnya, Raya dikabarkan meninggal dunia pada akhir 22 Juli 2025.

"(Raya dikabarkan meninggal) saya kumpul, dan mayat tersebut datang. Dikuburkan malam hari," jelas Wardi.

 

Dedi Mulyadi Segera Jatuhkan Sanksi 

Dedi Mulyadi menyampaikan rasa prihatin dan kecewa mendalam atas apa yang terjadi pada Raya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved