Selasa, 7 Oktober 2025

Berita Viral

4 Fakta Penemuan Mayat di Tandon PDAM Semarang, Dipastikan Air Tak Mengalir ke Pelanggan

Viral kabar penemuan mayat di dalam tandon PDAM Reservoir Siranda, Semarang, tanggapan PDAM hingga reaksi masyarakat

DOK POLRESTABES SEMARANG
EVAKUASI DARI TANDON: Tim Inafis Polrestabes Semarang mengevakuasi jasad DKP (20) dari dalam kawasan Reservoir Siranda, Semarang, yang merupakan tandon air aktif milik PDAM, Sabtu (16/8/2025). Penemuan mayat ini memicu pertanyaan tentang keamanan fasilitas publik setelah polisi menemukan petunjuk CCTV bahwa korban diduga masuk dengan cara melompati pagar. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral kabar penemuan mayat di dalam tandon PDAM Reservoir Siranda, Semarang, Jawa Tengah.

Kabar ini membuat heboh warga Semarang yang khawatir akan air yang dikonsumsi atau digunakan selama ini tercemar dengan mayat manusia.

Mayat seorang pemuda ditemukan pada Sabtu (16/8/2025).

Korban merupakan DKP (20), ditemukan tak utuh karena diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari dua minggu.

Inilah sederet fakta kasus penemuan mayat di dalam toren PDAM Semarang

1. Gerak-gerik Korban Terekam CCTV

Gerak-gerik korban, DKP diungkap sempat terekam karema pengawas CCTV.

Pihak kepolisian mengindikasi adanya celah keamanan yang membuat DKP berhasil masuk ke lokasi kejadian.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatreskrim) Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar, menjelaskan ada pria yang jalan sempoyongan masuk ke arena reservoir.

"Ada seorang pria jalan sempoyongan masuk ke dalam area reservoir dengan cara melompati pagar," ungkap Aris, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Kawasan Bintaro Jaksel, Diduga Mengalami Serangan Jantung

Rekaman tersebut berasal dari tanggal yang sama saat korban dilaporkan hilang oleh keluarganya, yaitu pada akhir Juli 2025.

2. Ada Keributan Diduga Berhubungan dengan Kematian Korban

Sebelum pria terlihat masuk ke area reservoir, petugas keamanan hotel di sekitar lokasi mengaku melihat ada keributan.

Keributan terjadi saat korban dinyatakan hilang, yakni sejak 30 Juli 2025.

Proses penyelidikan masih terus berjalan.

Pihak kepolisian mengatakan ada kemungkinan keributan tersebut berkaitan dengan kematian korban.

Dan kini proses autopsi masih dilakukan oleh pihak RS Bhayangkara Semarang.

"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan soal penyebab kematiannya, termasuk menunggu hasil autopsi untuk memperjelas," pungkas Aris.

3. Klarifikasi PDAM Yakin Tak Mengalir ke Pelanggan

Penemuan mayat dalam toren PDAM tentu membuat kekhawatiran masyarakat.

Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo, memastikan air dari tandon tersebut tidak dialirkan ke pelanggan selama dua bulan terakhir.

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Reservoir Siranda itu memang bagian dari sistem kita, tapi hanya sebagai sistem cadangan (backup)," jelas Yudi saat dihubungi, Minggu (17/8/2025), dikutip dari TribunBanyumas.com.

Yudi menjelaskan, air dari Reservoir Siranda hanya akan dialirkan jika terjadi gangguan (trouble) pada sistem utama yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gajah Mungkur.

"Dan sudah sebulan lebih, mungkin dua bulan, tidak ada trouble. Jadi, memang reservoir itu dalam posisi tidak difungsikan saat ada kejadian," tegasnya.

Ia menambahkan, pasokan air untuk masyarakat di kawasan Simpang Lima dan sekitarnya selama ini berasal langsung dari IPA Gajah Mungkur, tanpa melibatkan air dari tandon Siranda.

Menyusul penemuan mayat pada Sabtu (16/8/2025) sore, Yudi mengatakan, pihaknya langsung mengambil tindakan cepat.

Pada Sabtu malam, petugas PDAM langsung menguras total isi reservoir tersebut.

"Tadi malam, kami bekerja keras membersihkan. Kami kuras, kami bersihkan dengan klorin murni dan disinfektan. Kami isi kembali juga tidak penuh, dan belum difungsikan," tambahnya.

4. Reaksi Masyarakat

Penemuan mayat pada Sabtu (16/8/2025) telah menggegerkan warga setempat. Terlebih sekitar wilayah Siranda, Semarang.

Akun Instagram @pdamkotasemarang pun menjadi bulan-bulanan warga karena tak kunjung memberi klarifikasi di media sosial.

Akun Instagram @pdamkotasemarang pun sempat menutup kolom komentar dan tak ada netizen yang bisa meninggalkan komentar dalam platform mereka.

Namun pada Senin (18/8/2025), akun @pdamkotasemarang kembali membuka kolom komentar.

Mereka juga menegaskan penemuan mayat di tandon Reservoir Siranda tidak berhubungan langsung dengan kualitas air yang disalurkan ke pelanggan.

Pasalnya disebutkan Reservoir Siranda hanya berfungsi sebagai cadangan.

Meski demikian, warga tetap muncul banyak pertanyaan terkait insiden penemuan mayat tersebut.

"Misalkan tersalurkan ke umum, misalkan terjadi.... apakah diberitakan sejujurnya?"

"Buktinya apa kalau >2minggu tdk digunakan?? Atau memang klarifikasinya ngepasin waktu kejadian aja biar masyarakat tenang?"

"Ada ceklist nya nga klo sampe 2 minggu tidak dinyalakan . Tempat ,lokasi memang boleh sembarang orang masuk ya ? Aku juga warga smrg btw kaget baca berita ini."

"Kalau memang pakainya Tirta Gajah Mungkur, bisa di share data nya, berapa kubuk yang dialirkan dari TGM dalam 1 bulan terakhir, pasti ada dong catatannya."

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Mayat Pria Ditemukan Dalam Tandon Air PDAM Siranda, Polisi Selidiki Rekaman CCTV Pria Lompat Pagar dan Warga Semarang Khawatir Ada Mayat di Tandon Air, Dirut PDAM: Tenang, Air Siranda Tak Dipakai 2 Bulan

(Tribunnews.com/ Siti N) (TribunBanyumas.com/ Idayatul Rohmah, Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved