Siswa SMP di Indramayu Tidak Bisa Baca, Bupati Lucky Hakim: Saya Tidak Tahu Mesti Kesal ke Siapa
Bupati Indramayu, Lucky Hakim juga mendapati siswa SMP di Kabupaten Indramayu tidak tahu hasi perkalian 4 x 3.
Menurutnya, kondisi tersebut sudah menjadi permasalahan yang serius. Pemkab pun tidak bisa bergerak sendiri untuk mengatasi masalah ini.
Baca juga: Puluhan Siswa SMP Negeri di Pangandaran Tidak Bisa Baca, Guru Sebut Karena Pandemi Covid-19
“Kita mau hajar habis-habisan di Kabupaten pun kalau sistemnya tidak mendukung ya akan amburadul semua,” ujar dia.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran untuk saya, terutama untuk entitas-entitas pendidikan ataupun yang bisa membuat undang-undang pendidikan atau seperti apapun, ini harus ada solusinya karena bangsa kita bisa hancur,” ujar dia.
Lucky menyampaikan, sudah menjadi kewajiban negara hadir mencerdaskan bangsanya.
Kondisi ini pun menjadi ironi ditengah banyaknya sekolah yang berdiri di berbagai daerah.
Ia juga mempertanyakan kenapa anak yang tidak bisa membaca tersebut bisa lulus dari SD.
“Jadi ini kesebelan saya, kesel banget dan saya gak tahu mesti kesel ke siapa, akhirnya saya bisanya kesel ke diri saya sendiri dulu, ini jadi PR besar buat saya,” ujar dia.
400 Siswa SMP di Buleleng Bali Belum Bisa Baca
Kondisi siswa SMP tidak bisa membaca juga ditemukan di Buleleng, Bali.
Ketua Dewan Pendidikan Buleleng I Made Sedana menyatakan, ratusan siswa tingkat SMP di Kabupaten Buleleng, Bali belum mampu membaca. Menurutnya kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca juga: SPMB SMP Buleleng 2025 Jalur Domisili Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dewan Pendidikan bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, terdapat lebih dari 400 siswa yang masih kesulitan dalam membaca dan mengeja. Bahkan, sebagian di antaranya belum bisa membaca sama sekali.
Sedana menyebut bahwa data tersebut menunjukkan adanya masalah serius dalam proses pembelajaran anak di sekolah. Salah satu penyebabnya diyakini akibat penurunan kualitas pendidikan selama masa pandemi COVID-19, terutama di jenjang SD dan karena beberapa faktor lainnya.
Sedana juga menyoroti regulasi yang melarang siswa tinggal kelas sebagai salah satu faktor penyebab. Ia menjelaskan bahwa aturan yang mewajibkan siswa untuk naik kelas meskipun belum menguasai kemampuan dasar berdampak pada lemahnya kemampuan membaca hingga di tingkat SMP.
Sedana menambahkan bahwa penerapan metode pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa sangat dibutuhkan dalam situasi ini. Ia juga menyebut bahwa disleksia menjadi salah satu penyebab utama di balik kesulitan membaca yang dialami para siswa di wilayah Buleleng. Disleksia sendiri merupakan gangguan belajar yang membuat penderitanya kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja, bahkan berbicara, akibat gangguan neurologis tertentu. (Tribun Jabar/Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bupati Indramayu Syok, Temukan Siswa SMP Tak Bisa Baca dan Anak SMA Gagal Hitung 3x4
Sumber: Tribun Jabar
Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu: Polisi Selidiki Motif, Melibatkan Polda Jabar dan Mabes Polri |
![]() |
---|
Siswa SMP di Klaten Mengurung Diri usai Gagal Jadi Tim Lomba Aubade, Seminggu Tak Masuk Sekolah |
![]() |
---|
Tampang Bripda Alvian Polisi yang Bunuh Pacarnya di Indramayu, Pelaku Dipecat Secara Tidak Hormat |
![]() |
---|
Ini Penyebab Siswa SMP dan SMA di Indramayu Tak Bisa Baca dan Berhitung, Bikin Kesal Lucky Hakim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.