Kamis, 2 Oktober 2025

Profil Bupati Muba Toha Tohet, Namanya Dicatut Pria yang Paksa Buka Masker Dokter di RSUD Sekayu

Bupati Musi Banyuasin H M Toha menegaskan dirinya tak memiliki hubungan keluarga dengan, Ismet Saputrawijaya pelaku intimidasi dokter RSUD Sekayu.

|
Editor: Erik S
Dokumentasi Pemkab Muba/Handout
BUKAN KELUARGA - Bupati Musi Banyuasin H M Toha menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan keluarga dengan pasien yang keluarganya diduga melakukan intimidasi terhadap dr. Syahpri Putra Wangsa, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sekayu 

TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU- Ismet Saputrawijaya, keluarga yang memaksa dokter membuka masker mengaku sebagai keluarga Bupati Musi Banyuasin (Muba) Toha Tohet.

Ismet adalah keluarga pasien yang memaksa dokter Syahpri Putra Wangsa, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sekayu. agar membuka masker.

Keterangan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel), Trisnawarman.

Baca juga: Keluarga Pasien yang Paksa Dokter di RSUD Sekayu Copot Masker Belum Jadi Tersangka, Ini Kata Polisi

"Betul, dia sempat mengaku-ngaku keluarga Bupati (Muba), orangnya Bupati. Setelah dikonfirmasi ke Bupati, ternyata bukan, timnya juga bukan," kata Kepala Dinkes Sumatera Selatan, Trisnawarman, kepada wartawan, saat di Griya Agung Palembang, Minggu (17/7/2025).

Dibantah Bupati

Bupati Musi Banyuasin H M Toha menegaskan dirinya tak memiliki hubungan keluarga dengan pelaku intimidasi dokter tersebut.

Toha mengatakan mendukung penuh kepada polisi memproses kasus tersebut. 

"Saya tegaskan bahwa saya bukan keluarganya. Pemkab Muba mendukung penuh proses hukum yang saat ini sudah ditangani pihak kepolisian," ujar Toha, Senin (18/8/2025).

Lanjut orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini, semua orang sama di mata hukum.

Karena itu, ia meminta semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan. 

"Sekarang perkara ini sudah masuk ke Polres Muba. Mari kita hormati dan percayakan prosesnya kepada aparat penegak hukum," ungkapnya.

Profil Toha Tohet

Toha lahir di Sungai Angit, Babat Toman, Musi Banyuasin Sumsel pada 2 Januari 1964. Toha anak dari pasangan Tohet Nanum dan Tuti.

Ia merupakan anak dari 9 bersaudara. Ayahnya adalah kepala desa sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Seorang Pengusaha

Sebelum terjun di dunia politik, Toha merupakan pengusaha di Kabupaten Musi Banyuasin.

Toha maju dari jalur perseorangan/independen ketika maju di Pilkada 2024.

Toha mendapatkan dukungan dari NasDem, PKB dan Demokrat pada Pilkada Musi Banyuasin 2024.

Baca juga: Menkes Gunadi Kecam Keras Aksi Keluarga Pasien Paksa Dokter Buka Masker di RSUD Sekayu Sumsel

Ternyata, Toha yang menggandeng Rohman berhasil mengalahkan lawannya yang merupakan politisi senior.

Sekitar 10.000 warga Musi Banyuasin hadir dalam pasangan Toha-Rohman beberapa waktu lalu.

Pasangan Toha - Rohman keluar sebagai pemenang di Pilkada Musi Banyuasin 2024 berkat meraih 215.515 suara.

Toha Tohet dikenal sebagai pengusaha sukses yang dermawan, pria yang lahir di Sungai Angit 2 Januari 1964 ini merupakan sarjana hukum jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda. 

Riwayat Pendidikan

  • SD Negeri Sungai Angit (1971-1977)
  • SMP Paket B (2000-2003)
  • SMA Nasyiah Paket C (2017-2020)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (2020-2024)

Riwayat Pekerjaan

  • Direktur Utama PT. Topsa Sejahtera Energi
  • Komisaris Utama PT. Beringin Tosa Energi
  • Komisaris PT. Tosa Energi
  • Ketua KUD Sereka Bersatu Jaya

Pengalaman Organisasi

  • Ketua Pembina DOB Musi Ilir (2015-2024)
  • Ketua Pembina GRIB Jaya Musi Banyuasin (2023-2024)
  • Ketua Pembina LBH Ansor Musi Banyuasin (2024-2024)

 

Segera Ada Tersangka

Kasat Reskrim Polres Muba, AKP M Afhi Abrianto mengatakan, saksi dari pelapor yang dipanggil mulai dari perawat, petugas keamanan hingga direksi rumah sakit.

Sementara dari terlapor juga sudah dipanggil dan masih menunggu pengembangan kasus sembari menunggu penetapan tersangka.

"Sekarang masih dalam pemeriksaan saksi dan secepatnya akan penetapan tersangka. Sampai saat ini belum ada tahap mediasi, jadi kasus ini masih berjalan sesuai SOP," ujarnya, Minggu (17/8/2025).

Baca juga: Dokter RSUD Sekayu yang Dianiaya Keluarga Pasien Lanjutkan Kasus ke Jalur Hukum

Disinggung mengenai terlapor pikanya telah melakukan pemeriksaan pada Jumat lalu, dan terlapor memenuhi panggilan.

"Terlapor sudah kita panggil dan memenuhi panggilan yang kita sampaikan. Sampai saat ini masih berjalan penyelidikan,"ungkapnya.

Selain memeriksa keempat saksi, Polres Muba juga melakukan olah TKP untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena proses penyelidikan kasus pemaksaan dengan ancaman kekerasan ini akan terus berjalan. Konstruksi pasal yang diterapkan dalam kasus ini adalah pasal 335 KUHP yakni pemaksaan dengan ancaman kekerasan," jelasnya.

Penjelasan Keluarga Pasien

Ismet Syaputra mengaku kecewa karena ibunya yang dirawat di RSUD Sekayu harus menunggu dokter hingga empat hari sejak masuk rumah sakit.

Padahal ia ingin mendapatkan pelayanan cepat sehinga menempatkan ibunya di kamar VIP.

 “Kami datang hari Jumat, rujukan dari Klinik Smart Medica. Ibu saya dirawat karena diabetes komplikasi. Kondisinya membaik, sadar, demam turun, gula darah stabil setelah dirawat di RSUD Sekayu. Tapi kami diminta menunggu dokter sampai hari Selasa,” ujar Ismet, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, pelayanan yang diberikan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Ingin pelayanan VIP yang diterima sama seperti pelayanan BPJS. 

“Kami memilih pelayanan umum atau VIP karena ingin pelayanan maksimal. Kalau dokter tidak ada saat akhir pekan, apa bedanya dengan BPJS. Sedangkan VIP saja seperti ini,” ungkapnya.

Kekecewaan Ismet bertambah ketika mengetahui hasil pemeriksaan dahak ibunya yang ia klaim sudah tersedia sejak Sabtu, namun baru dicek pada Selasa.

 Saat menanyakan tindak lanjut perawatan, ia mengaku hanya mendapat jawaban untuk bersabar.

Baca juga: Keluarga Pasien Paksa Buka Masker Dokter RSUD Sekayu Sumsel, Ini Kronologisnya

“Bagaimana saya bisa bersabar melihat ibu saya terbaring sakit. Saya tersulut emosi dan meminta dokter melepas masker untuk memastikan beliau benar dokter atau bukan,” ungkap Ismet.

Ismet menilai, pengalaman ini menjadi catatan penting bagi pihak rumah sakit agar pasien VIP benar-benar mendapat pelayanan sesuai harapan. 

"Kalau statusnya VIP, mestinya penanganan dan fasilitasnya juga maksimal, bukan malah menunggu berhari-

Penjelasan dr Syahpri

Sementara itu, dr Syahpri, mengatakan situasi mulai memanas saat ia hendak memasuki ruangan perawatan. 

"Perawat menyampaikan kepada saya keluarga pasien emosi. Perawat yang bertugas memberi tahu bahwa keluarga pasien sedang marah-marah. Saat itu saya minta perawat siaga,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa perawat dan dokter jaga adalah perpanjangan tangan dokter penanggung jawab atau spesialis, karena tidak mungkin selalu berada di rumah sakit setiap saat. 

"Saya meminta keluarga pasien bersabar dan menjelaskan alasan tetap memakai masker. Kenapa saya memakai masker, karena dari hasil rontgen dan radiologi ditemukan bercak pada paru-paru pasien yang diindikasikan TBC, salah satu penyakit yang sulit ditangani. Pemakaian masker itu SOP pemeriksaan indikasi penyakit TBC,” jelasnya.

Syahpri mengaku sempat meminta satu perawat bersiap merekam dan perawat lainnya memanggil petugas keamanan. 

“Dalam perjalanan medis, kami sering mendapat ancaman, jadi perlu antisipasi. Keluarga pasien tetap meminta saya melepas masker, saya bilang kalau buka masker di luar saja sesuai SOP. Tapi mereka tetap memaksa dan melepas masker saya,” tuturnya.

Setelah kejadian itu, ia meminta petugas keamanan untuk berjaga di sekitar tenaga kesehatan karena keluarga pasien masih menunjukkan emosi. 

"Saya minta petugas keamanan untuk menjaga perawat karena saat itu masih emosi, saya khawatir terhadap adik-adik nakes yang semuanya perempuan,"tutupnya.

Penulis: Fajri Ramadhoni

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tegaskan Tak Ada Hubungan Keluarga dengan Pelaku, Bupati Muba Dukung Proses Hukum Dokter RSUD Sekayu

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved